Gustin Restu Pangestu, 3301416078 (2020) UPAYA CAMAT TAMAN DALAM MELESTARIKAN TRADISI BOYONG KENTONG DI KABUPATEN PEMALANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Tradisi Boyong Kentong merupakan suatu tradisi yang berasal dari Desa Penggarit yang dilakukan setiap kali pergantian kepala desa. Tradisi ini merupakan simbol penyerahan kekuasaan dari kepala desa lama ke kepala desa baru. Kemudian tradisi ini diangkat oleh Camat Taman dengan menampilkan prosesi Boyong Kentong setiap tahunnya dalam rangka upaya pelestarian tradisi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya Camat Taman dalam melestarikan tradisi Boyong Kentong di Kabupaten Pemalang (2) mengetahui proses pelaksanaan tradisi Boyong Kentong (3) mengidentifikasi faktor pendukung dalam pelestarian tradisi Boyong Kentong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah upaya Camat Taman dalam melestarikan tradisi Boyong Kentong di Kabupaten Pemalang, proses pelaksanaan tradisi Boyong Kentong di Kecamatan Taman dan faktor pendukung dalam pelestarian tradisi Boyong Kentong di Kabupaten Pemalang. Sumber data diperoleh dari informan, foto, dokumen-dokumen dan kepustakaan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Data dianalisis melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Upaya Camat Taman dalam melestarikan tradisi Boyong Kentong ini diwujudkan dalam bentuk: menampilkan tradisi Boyong Kentong dalam acara Gelar Budaya Taman, mencatatkan tradisi Boyong Kentong sebagai agenda tahunan, membuat replika kentongan, Membuat lagu Boyong Kentong dan Sendratari Boyong Kentong, mempromosikan budaya Boyong Kentong, serta perbaikan kolam Banyu Taman (2) Pelaksanaan tradisi Boyong Kentong di Kecamatan Taman dilakukan melalui dua tahapan yang pertama dilakukan prosesi jamas kentongan di situs banyu taman, kemudian tahap kedua yakni prosesi Boyong Kentongan dengan cara bersama-sama menggotong kentongan menuju Kantor Kecamatan Taman (3) Faktor pendukung dalam melestarikan tradisi Boyong Kentong ini di antaranya yakni peran dari Perangkat Kecamatan yakni terkai anggaran kegiatan, menginventariskan tradisi ini kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah sebagai agenda tahunan Jateng Gayeng mulai dari tahun 2020, Kecamatan Taman membuat agenda Gelar Budaya Taman dalam upaya pelestarian budaya, Peran masyarakat yakni dengan berpartisipasi menyiapkan acara, pelaku atau pemain dalam tradisi Boyong Kentong maupun masyarakat luar yang menikmati prosesi Boyong Kentong, sedangakan media massa berperan sebagai media memperkenalkan dan mempromosikan budaya khususnya tradisi Boyong Kentong. Saran yang dapat peneliti rekomendasikan (1) kepada pemerintah tingkat kabupaten, kecamatan, desa untuk tetap mempertahankan dan melestarikan tradisi Boyong Kentong yang merupakan warisan budaya dari Kecamatan Taman. Karena dalam tradisi ini terdapat nilai-nilai dalam masyarakat yang perlu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari yakni nilai persatuan, gotong royog, kerukunan pasca pesta demokrasi. (2) Kepada Masyarakat Kecamatan Taman hendaknya dalam tradisi Boyong Kentong ini tidak hanya sekedar melaksanakan dan melihat tetapi masyarakat juga harus mengetahui dan mengimplementasikan makna dan nilai�nilai yang bisa di petik dalam pelaksanaan tradisi Boyong Kentong.

Actions (login required)

View Item