Dias Ayu Asmarani SN, 6101416103 (2020) PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI LEMPARAN BOLA PETANQUE. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA TANGAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI LEMPARAN BOLA PETANQUE) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Aspek-aspek yang dibutuhkan dalam olahraga petanque yaitu konsentrasi, feeling dan akurasi yang tepat. Selain itu koordinasi antara mata tangan serta kekuatan otot lengan yang baik akan meningkatkan akurasi dalam melempar bola petanque. Ada beberapa macam latihan yang diterapkan untuk meningkatkan akurasi lemparan setiap pemain. Latihan mengkoordinasi antara mata dengan tangan sangatlah penting agar arah lemparan kita tepat pada sasaran, selain itu latihan kekuatan otot lengan untuk melemparkan bosi membutuhkan kekuatan otot lengan yang cukup baik. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan sebuah permasalahan yang harus diteliti Pengaruh Latihan Koordinasi Mata Tangan dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Akurasi Lemparan Bola Petanque. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dianalisis menggunakan paired sample t-test. Sampel pada penelitian ini yaitu Atlet Petanque Pelajar Kabupaten Brebes yang berjumlah 30 anak. Pengambilan data secara total sampling dengan menggunakan metode eksperimen (pree test pointing petanque dan post test pointing petanque) setelah pree-test diberikan latihan pada kelompok eksperimen 1 yaitu latihan koordinasi mata tangan, kelompok 2 diberikan latihan kekuatan otot lengan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi latihan. Kemudian teknik analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif dan software SPSS. Hasil penelitian dari pree-test kelompok eksperimen 1 memperoleh ratarata skor 9,6, kelompok eksperimen 2 memperoleh rata-rata skor 9,8 dan kelompok kontrol memperoleh rata-rata skor 10,1. Setelah diberi perlakuan, pada kelompok eksperimen 1 memperoleh rata-rata skor 15,8 dan kelompok eksperimen 2 memperoleh rata-rata skor 14,4 sedangkan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan memperoleh rata-rata skor 10,8. Simpulan dari penelitian ini bahwa dari ketiga kelompok tersebut yang memiliki peningkatan paling signifikan adalah kelompok eksperimen 1 yaitu meningkat 64,58%, kelompok eksperimen 2 meningkat 46,94% sedangkan kelompok kontrol hanya mengalami sedikit kenaikan, tidak signifikan yaitu 6,93%.

Actions (login required)

View Item