ANALISIS PRAKTIK PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, BURSA MALAYSIA, DAN BURSA EFEK THAILAND
Nensi Febriani, NIM 7211416094 (2020) ANALISIS PRAKTIK PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, BURSA MALAYSIA, DAN BURSA EFEK THAILAND. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (ANALISIS PRAKTIK PENGUNGKAPAN LINGKUNGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, BURSA MALAYSIA, DAN BURSA EFEK THAILAND)
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kata Kunci: Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Lingkungan Pengungkapan lingkungan (environmental disclosure) merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan pengaruhnya terhadap lingkungan. Lebih lanjut, berdasar pada konsep triple bottom line, perusahaan sebagai entitas bisnis dituntut untuk dapat melakukan pelaporan atas aktivitasnya tidak hanya pada aspek ekonomi saja, tetapi juga berkaitan dengan aspek sosial dan lingkungan. Pengungkapan sosial dan lingkungan dipandang semakin penting untuk dilakukan karena akan berdampak pada kelangsungan hidup perusahaan. Dengan pengungkapan lingkungan, tingkat transparansi dan akuntabilitas perusahan akan meningkat, sehingga akan memengaruhi pandangan (image) masyarakat terhadap perusahaan. Namun, praktik pengungkapan lingkungan di masing-masing negara berbeda-beda karena peran peraturan atau perundang-undangan yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan praktik pengungkapan lingkungan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand serta untuk mengidentifikasi faktor yang diduga memengaruhi pengungkapan lingkungan yang meliputi ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Malaysia (KLSE), dan Bursa Efek Thailand (SET) yang masuk ke dalam indeks pasar saham terbesar di masing-masing bursa pada tahun 2018. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh sampel penelitian sejumlah 125 perusahaan. Penelitian ini menggunakan analisis One-Way ANOVA untuk tujuan penelitian pertama dan analisis regresi berganda untuk tujuan penelitian kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada pengungkapan lingkungan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Level rata-rata pengungkapan lingkungan sebesar 30,67% dan termasuk dalam kategori rendah. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap environmental disclosure, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap environmental disclosure. Saran untuk perusahaan di kawasan Asia Tenggara khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand sebaiknya memaksimalkan peran dewan komisaris yang dimilikinya sehingga diharapkan mampu mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan lingkungan. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menambahkan variabel baru seperti jenis industri yang diduga berpengaruh terhadap pengungkapan lingkungan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Ukuran Dewan Komisaris, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pengungkapan Lingkungan |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Akuntansi, S1 |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 11 Sep 2021 14:31 |
Last Modified: | 11 Sep 2021 14:31 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46001 |
Actions (login required)
View Item |