Elsya Salsabila, 1401416350 (2020) PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA TUNARUNGU DI SLB NEGERI KOTA TEGAL. Under Graduates thesis, Univeristas Negeri Semarang.

	PDF Download (3MB)
	PDF (PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA TUNARUNGU DI SLB NEGERI KOTA TEGAL) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pendidikan merupakan hak bagi setiap manusia. Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu untuk mendapatkan kehidupan seperti manusia normal. Lembaga yang menyediakan layanan pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus yaitu SLB (Sekolah Luar Biasa). Pada pendidikan di SLB, siswa berkebutuhan khusus mendapatkan bekal untuk masa depan dan sistem motorik siswa dapat terlatih, khususnya tunarungu. Salah satu pembelajaran yang dapat melatih motorik siswa tunarungu adalah pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu di SLB Negeri Kota Tegal. Hasil penelitian dari peneliti terdahulu menemukan bahwa pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu belumlah sempurna. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat menjadi tambahan referensi mengenai pelaksanaan pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu. Semoga fakta-fakta yang ditemukan dalam pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu di SLB Negeri Kota Tegal dapat menjadi rekomendasi di masa mendatang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Situasi sosial yang diteliti dalam penelitian ini adalah pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu di SLB Negeri Kota Tegal. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran seni tari di SLB Negeri Kota Tegal sudah cukup baik dan sesuai dengan visi dan misi sekolah. Hambatan yang terdapat dalam pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu adalah perbedaan tingkat pendengaran dan IQ siswa, keterbatasan guru seni dan waktu pelaksanaan, kurangnya sarana dan prasarana, serta siswa yang sulit menyesuaikan tempo. Solusi yang bisa diwujudkan untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu pengelompokan siswa berdasarkan tingkat pendengaran dan IQ, penambahan guru seni dan pembagian jadwal mengajar, memaksimalkan sarana dan prasaran yang disediakan oleh sekolah, penerapan metode ketukan, belajar teman sebaya, dan latihan mandiri. Diharapkan, hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi guru tari dan sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran seni tari pada siswa tunarungu.

Actions (login required)

View Item