Sandi Ruwanto, 3211416005 (2020) ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2000-2018. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN SAWAH MENJADI LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2000-2018) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Alih guna lahan adalah berubahnya lahan kawasan budidaya menjadi budidaya, seperti lahan sawah menjadi lahan terbangun. Perubahan lahan sawah banyak terjadi di Kecamatan Gubug. Perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun dilakukan secara ilegal dan tanpa adanya perizinan. Luas Sawah di Kecamatan Gubug pada tahun 2000 yaitu 3.696 Hektar. Sedangkan pada tahun 2017 berkurang menjadi 3.313 Hektar. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pola keruangan perubahan penggunaan lahan sawah menjadi lahan terbangun dan mengkaji faktor dominan penyebab perubahan lahan sawah menjadi lahan terbangun. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lahan sawah dan seluruh penduduk di Kecamtan Gubug. Sampelnya adalah lahan sawah yang berubah menjadi lahan terbangun dan penduduk yang mengalih gunakan lahan sawah menjadi lahan terbangun. Pengambilan sampel menggunakan Area Sampling. Teknik pengambilan data menggunakan observasi lapangan, kuisioner, wawancara, dokumentasi, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), analisis tetangga terdekat, dan analisis deskriptif presentase. Hasil penelitian yaitu (1) Terdapat 5 jenis penggunaan lahan di Kecamatan Gubug yaitu kebun campuran, lahan kosong, permukiman, sawah, dan tegalan. Luas lahan sawah dari tahun 2000 sampai 2018 mengalami penurunan luas sebesar 23,63 Ha dan permukiman luasnya bertambah menjadi 20,8 Ha. Lahan sawah terus mengalami penurunan luas dikarenakan dialih guna menjadi lahan kosong berupa tanah kapling dan lahan terbangun yang didominasi permukiman. (2) Perhitungan pola keruangan perubahan lahan sawah menjadi lahan terbangun di Kecamatan Gubug menunjukkan bahwa nilai perhitungan analisis tetangga terdekat yaitu 0,12 dan termasuk dalam pola mengelompok. Pengelompokan terjadi di beberapa desa yang letaknya dekat dengan pusat kota dan desa yang berbatasan dengan kecamatan lain di Kabupaten Grobogan. (3) Faktor yang paling mendominasi penyebab perubahan lahan sawah menjadi lahan terbangun yaitu rendahnya pengetahuan penduduk tetntang perizinan merubah lahan sawah menjadi lahan terbangun (96,15%) dan faktor kebutuhan lahan untuk permukiman yang terus meningkat dikarenakan jumlah penduduk yang terus bertambah(78,21%). Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) Lahan sawah di Kecamtan Gubug tahun 2000- 2018 mengalami penurunan luas yang signifikan, sedangkan permukiman terus mengalami peningkatan, dan pola keruangan perubahan lahan sawah di Kecamatan Gubug yaitu mengelompok. (2) Faktor dominan yang menyebabkan perubahan lahan sawah menjadi lahan terbangun yaitu rendahnya pengetahuan penduduk mengenai perizinan alih guna lahan sawah dan faktor kebutuhan lahan permukiman yang terus meningkat setiap tahunnya. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi dari pemerintah desa dan instansi yang bersangkutan kepada penduduk terutama yang ada di desa tentang perizinan perubahan lahan serta pentingnya peran lahan sawah dalam kehidupan manusia, dan masyarakat lebih aktif lagi dalam mencari informasi mengenai hal yang harus diperhatikan dalam mendirikan bangunan supaya sesuai dengan kebijakan RTRW yang sudah dibuat oleh pemerintah.

Actions (login required)

View Item