IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN TEBU (Saccharum offinarum L.)
Umi Lathifah, 4411416032 (2020) IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN TEBU (Saccharum offinarum L.). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN TEBU (Saccharum offinarum L.))
- Submitted Version
Download (834kB) | Preview |
Abstract
Lathifah, Umi. 2020. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder dan Aktivitas Antioksidan Daun Tebu. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Talitha Widiatningrum S.Si., M.Si., Ph.D. Kata kunci: daun tebu, metabolit sekunder, aktivitas antioksidan. Tebu (Saccharum offinarum) adalah tanaman yang dijadikan sebagai bahan pokok pembuatan gula. Namun demikian, sepanjang proses pembuatan gula ini, terdapat limbah. Jumlah terbesar limbah adalah dari daun dan bagas yang mencapai 16,7 juta ton pertahun. Oleh karena itu limbah daun tebu perlu diolah agar menjadi lebih fungsional untuk memenuhi kebijakan zero waste industry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tebu sebagai salah satu sumber fitofarmaka dengan (1) mengidentikasi senyawa metabolit sekunder dan (2) aktivitas antioksidan daun tebu yang diberikan perlakuan kering angin, kering oven dan tanpa pengeringan. Prosedur penelitian mencakup ekstraksi maserasi dan analisis laboratorium untuk mencapai tujuan yang terdiri dari (1) uji golongan metabolit sekunder dengan konfirmasi melalui LC-MS serta (2) uji aktivitas antioksidan dengan DPPH. Penelitian ini berlangsung dari bulan November 2019-Juli 2020. Hasil penelitian pada uji golongan metabolit sekunder secara biokimia memperoleh adanya 4 jenis senyawa yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, dan fenolik yang terkandung dalam daun tebu. Konfirmasi dengan LC-MS menunjukkan hasil yang agak berbeda, karena senyawa-senyawa yang ditemukan dari LC-MS merupakan golongan alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, terpenoid dan fenolik. Kandungan senyawa ini relatif tidak berbeda baik untuk yang kering angin, kering oven maupun tanpa pengeringan. Uji aktivitas antioksidan tebu yang dilakukan dengan DPPH menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan paling besar adalah preparasi daun kering oven yaitu 40,22. Pada preparasi daun kering angin, aktivitas antioksidan berada pada kategori sedang yaitu 94,79, sedangkan melalui preparasi daun segar, nilai aktivitas antioksidannya paling rendah yaitu 237,95. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada daun tebu dapat ditemukan 4 golongan senyawa metabolit sekunder dengan nilai aktivitas antioksidan akan lebih optimal jika pada daun diperlakukan preparasi kering oven.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun tebu, metabolit sekunder, aktivitas antioksidan. |
Subjects: | L Education > Special Education > Biology Education Q Science > QK Botany |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 29 Dec 2020 03:07 |
Last Modified: | 29 Dec 2020 03:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42448 |
Actions (login required)
View Item |