Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah di Kabupaten Semarang (Tahun 1999-2003).
Dani Yus Wijayanto, 3353401029 (2005) Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah di Kabupaten Semarang (Tahun 1999-2003). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Daerah di Kabupaten Semarang (Tahun 1999-2003).)
- Published Version
Download (474kB) | Preview |
Abstract
Pada hakekatnya pembangunan daerah tidak hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi saja namun juga mempertimbangkan bagaimana distribusi pembangunan itu. Selama ini pertumbuhan ekonomi dan hasil pembangunan tidak di nikmati secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat maka timbul persoalan distribusi pendapatan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perkembangan struktur PDRB pada masing-masing sektor di Kabupaten Semarang ?, (2) Faktor-faktor apa yang menghambat dan mendukung perkembangan pada sektor pertanian dan sektor industri di Kabupaten Semarang ? (3) Bagaimana sebaran distribusi pendapatan daerah di Kabupaten Semarang dengan dan tanpa sektor industri?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui perkembangan struktur PDRB pada masing-masing sektor di Kabupaten Semarang dari tahun 1999-2003, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor menghambat dan mendukung perkembangan pada sektor pertanian dan sektor industri di Kabupaten Semarang, (3) Untuk mengetahui sebaran distribusi pendapatan di Kabupaten Semarang dengan mengikutkan sektor industri dan tanpa sektor industri. Jenis data penelitian ini adalah mengunakan data sekunder dan data primer. Ada dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (1) Pertumbuhan ekonomi, dan (2) distribusi pendapatan daerah di Kabupaten Semarang Tahun 1999-2003. Teknik di dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data utama yang digunakan adalah data sekunder berdasarkan urutan waktu (time series data). Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan teknik perhitungan LQ, shift share dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan struktur PDRB Kabupaten Semarang tahun 1999-2003 didominasi empat sektor, dua diantaranya adalah sektor paling potensial yaitu sektor industri dan jasa-jasa. Berdasarkan metode LQ sektor industri, sektor listrik, sektor lembaga keuangan dan sektor jasa-jasa merupakan sektor yang berpotensi untuk dikembangkan. Sedangkan berdasarkan metode analisis shift share sektor jasa-jasa, sektor konstruksi, sektor listrik dan sektor pertanian merupakan sektor yang pertumbuhannya lebih cepat dari sektor yang sama di propinsi Jawa Tengah, karena kontribusinya bertanda positif. Sedangkan pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang bertanda negatif, ini berarti pertumbuhan PDRBnya lebih lambat dari pertumbuhan PDRB Propinsi Jawa Tengah. Salah satu faktor yang menghambat perkembangan pada sektor pertanian adalah berubahnya fungsi lahan pertanian ke non-pertanian yang tidak terkendali. Sedangkan salah satu faktor yang mendukung perkembangan pada sektor pertanian adalah tersedianya sumber daya alam yang subur sangat cocok untuk usaha pertanian. Salah satu faktor yang menghambat perkembangan pada sektor industri adalah stabilitas ekonomi yang belum memadai. Sedangkan salah satu faktor yang mendukung perkembangan pada sektor industri adalah adanya pertumbuhan dan persebaran sentra di pedesaan. Sebaran distribusi pendapatan tiap kecamatan di Kabupaten Semarang berada pada ketimpangan taraf rendah karena nilainya rata-rata dalam kurun waktu tahun 1999- 2003 masih berada dibawah angka 0.35, hal ini disebabkan karena adanya pemerataan dalam distribusi pendapatan daerah. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada empat sektor unggulan di Kabupaten Semarang yaitu (1) sektor industri, (2) sektor listrik, gas dan air, (3) sektor lembaga keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, (4) sektor jasa-jasa. Keempat sektor ini strategis untuk dikembangkan dalam meningkatkan perolehan PDRB. Sektor industri dan sektor jasa-jasa merupakan sektor yang paling potensial dan strategis untuk memacu serta menunjang perkembangan struktur PDRB Kabupaten Semarang. Sektor pertanian yang dahulu merupakan sektor potensial yang bagus harus lebih dikembangkan lagi dalam masyarakat, diantaranya dengan melalui berbagai program seperti program kesejahteraan petani. Dengan perhitungan Indeks Williamson dengan dan tanpa mengikutkan sektor industri dapat diketahui bahwa sektor industri merupakan faktor penyebab terjadinya ketimpangan. Dengan melihat keadaan yang terjadi sebaiknya Kabupaten Semarang lebih mengintensifkan perkembangan sektor industri dan sektor jasa-jasa karena merupakan sektor yang paling potensial. Namun, tidak tertutup kemungkinan mengembangkan sektor lainnya yang kurang potensial. Sebaran distribusi pendapatan di Kabupaten Semarang harus tetap mempertahankan Indeks Williamson di bawah 0.50 sehingga ketimpangan pendapatan akan semakin kecil dan distribusi pendapatan daerah akan semakin merata dinikmati setiap penduduknya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pertumbuhan Ekonomi, Distribusi Pendapatan |
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Pendidikan Ekonomi, S1 |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 28 Mar 2011 06:38 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:00 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/411 |
Actions (login required)
View Item |