Fita Kusuma, 1511416061 (2020) SUBJECTIVE WELL-BEING LANJUT USIA DITINJAU DARI STATUS PERKAWINAN. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF (SUBJECTIVE WELL-BEING LANJUT USIA DITINJAU DARI STATUS PERKAWINAN) - Published Version Download (3MB) | Preview

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan usia dimana seseorang mengalami proses penurunan secara fisik, kognitif, dan emosi. Penting untuk memperhatikan penurunan yang terjadi pada lansia ini. Perubahan ini juga dapat membuat seorang lansia dapat merasakan penurunan akan kesejahteraan hidupnya atau dikenal dengan istilah subjective well-being. Kesejahteraan lansia di Indonesia masih rendah dalam beberapa aspek seperti aspek sosial emosi. Aspek ini menghubungkan lansia dengan lingkungan sekitar dan adanya perubahan perasaan. Aspek sosial emosi terutama tentang perkawinan yang dapat memberikan pengaruh terhadap subjective well being. Perkawinan dapat memberikan kepuasan, perasaan dan dukungan sosial yang paling dekat dengan lansia.. Interkasi sosial pada lansia khususnya dengan pasangan hidupnya akan mempengaruhi bagaimana lansia memandang subjective well-being hidupnya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran kesejahteraan hidup (subjective well-being) lansia ditinjau dari status perkawinannya (kawin atau cerai). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah lansia yang berumur minimal 55 tahun ke atas, memiliki status perkawinan yaitu kawin atau berstatus bercerai (cerai minimal 3 bulan). Selain itu, subjek dalam penelitian ini merupakan lansia yang berdomisili di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik kuota. Analisis data yang digunakan untuk menguji hasil penelitian adalah menggunakan uji Mann-Whitney Test. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan subjective well-being Ditinjau dari status perkawinan dengan selisih tipis sebesar 0, 82.

Actions (login required)

View Item