EKSPRESI SENI LUKIS WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA
Mayang Pitaloka, 0204515011 (2018) EKSPRESI SENI LUKIS WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (EKSPRESI SENI LUKIS WARGA BINAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS II A YOGYAKARTA)
- Submitted Version
Download (951kB) | Preview |
Abstract
Pitaloka, Mayang. 2018. “Ekspresi Seni Lukis Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Yogyakarta”. Tesis. Program Studi Pendidikan Seni-S2, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Sri Iswidayati, M.Hum. Pembimbing II Dr. Triyanto, M.A, , i – xv, 261 hal. Kata Kunci: Seni, Lukis, Penjara, LAPAS, psikoanalisis. Berekspresi seni merupakan salah satu kebutuhan estetik bagi setiap orang. Tak terkecuali warga binaan LAPAS Narkotika kelas IIA Yogyakarta yang memenuhi kebutuhan estetiknya melalui kegiatan melukis. Hal ini cukup menarik karena di tengah segala keterbatasan kebebasan, warga binaan masih mampu menghidupkan kegiatan berekspresi estetik melalui melukis di lingkungan LAPAS. Tujuan penelitian ini menganalisis masalah pengaruh lingkungan LAPAS terhadap ekspresi seni lukis warga binaannya, proses melukis warga binaan, karakteristik karya lukis warga binaan dalam perspektif unsur rupa, prinsip rupa, dan psikoanalisis terhadap tema-temanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan interdisiplin antropologi, estetika dan psikologi seni. Desain penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik triangulasi sumber dan data digunakan untuk memeriksa keabsahan data. Teknik analisis data dilakukan melalui proses reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan (verifikasi).. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, lingkungan LAPAS memiliki pengaruh pada tekanan psikologis warga binaan sehingga berdampak pada ide, tema dan visual. Kedua, proses kreasi warga binaan dengan berbagai keterbatasan tidak menghentikan produktivitas warga binaan dalam berkarya lukis. Ketiga, karakteristik visual lukisan warga binaan mempunyai keunikan masing-masing yang dilihat melalui perspektif unsur rupa dan prinsip rupa yang mempunyai kaitan psikologis dilihat melalui dorongan ID, Ego dan Superego menghasilkan dua kategori tema lukisan yaitu tema politik dan tema personal, kedua tema tersebut mempunyai indikasi pengaruh faktor lingkungan, stressor, serta latar belakang kehidupan warga binaan. Kegiatan berkarya seni lukis dapat menjadi pemenuhan kebutuhan berekspresi estetik setiap warga binaan LAPAS Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Seni, Lukis, Penjara, LAPAS, psikoanalisis. |
Subjects: | H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > Drugs L Education > Special Education > Art education N Fine Arts > ND Painting |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S2 |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 02 Nov 2020 05:01 |
Last Modified: | 02 Nov 2020 05:01 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40794 |
Actions (login required)
View Item |