NILAI KEARIFAN LOKAL PADA WAYANG THIMPLONG SEBAGAI KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK
Putri Dyah Indriyani, 0204517031 (2019) NILAI KEARIFAN LOKAL PADA WAYANG THIMPLONG SEBAGAI KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK. Masters thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (NILAI KEARIFAN LOKAL PADA WAYANG THIMPLONG SEBAGAI KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT KABUPATEN NGANJUK)
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Indriyani, Putri Dyah. 2019. “Kearifan Lokal Pada Wayang Thimplong Sebagai Konstruksi Identitas Budaya Masyarakat Nganjuk”. Tesis. Program Studi Pendidikan Seni S2 Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Dr. Triyanto M.A., Pembimbing II Dr. Malarsih M, Sn. i-xii. 203 halaman Kata kunci: Wayang Thimplong, Konstruksi, Identitas, Kearifan Lokal Wayang Thimplong merupakan kesenian yang berasal dari salah satu kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Nganjuk. Wayang Thimplong memiliki keunikan dalam pertunjukannya yang menjadikan kesenian Wayang Thimplong berbeda dengan wayang kayu lainnya. Dari segi bentuk rupa wayang, ricikan gamelan, dan juga cerita yang dimainkan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tentang bentuk pertunjukan kesenian Wayang Thimplong, nilai kearifan lokal yang terdapat pada kesenian Wayang Thimplong dan Wayang Thimplong sebagai konstruksi identitas budaya lokal pada Masyarakat Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Desain penelitian menggunakan studi kasus. Lokasi penelitian ini bertempat di Dusun Bongkal, Desa Kepanjen, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk. Data dan sumber data menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data melalui tahap reduksi, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan hal sebagai berikut. Pertama, bentuk pertunjukan pada kesenian Wayang Thimplong dibagi menjadi bentuk dan rupa wayang, ricikan gamelan, cerita atau lakon, tata panggung, tata suara, dan penonton. Kedua, pertunjukan Wayang Thimplong memuat nilai-nilai kearifan lokal yaitu nilai religius, nilai kepatuhan, nilai pendidikan, dan nilai etika. Ketiga, pada tahap konstruksi sosial melalui proses eksternalisasi, obyektivasi dan internalisasi, Wayang Thimplong dapat menjadi wujud identitas budaya masyarakat Nganjuk. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar masyarakat lebih mengapresiasi sekaligus melestarikan dan mengembangkan kesenian Wayang Thimplong sebagai identitas budaya lokal daerah Nganjuk yang syarat akan nilai-nilai luhur didalamnya.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Wayang Thimplong, Konstruksi, Identitas, Kearifan Lokal |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > Tradition G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > Local Wisdom L Education > L Education (General) N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S2 |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 20 Oct 2020 04:40 |
Last Modified: | 20 Oct 2020 04:40 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/40271 |
Actions (login required)
View Item |