PERSEPSI MASYARAKAT DESA BANJARSARI TERHADAP TERBENTUKNYA DINASTI POLITIK PADA PILKADA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Rizqi Aziza Sari, 3312412073 (2019) PERSEPSI MASYARAKAT DESA BANJARSARI TERHADAP TERBENTUKNYA DINASTI POLITIK PADA PILKADA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (PERSEPSI MASYARAKAT DESA BANJARSARI TERHADAP TERBENTUKNYA DINASTI POLITIK PADA PILKADA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015)
- Published Version
Download (670kB) | Preview |
Abstract
Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung telah menjadi bagian dari demokrasi di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, ada salah satu persyaratan untuk calon kepala daerah (calon gubernur dan calon wakil gubernur, calon bupati dan calon wakil bupati serta calon walikota dan calon wakil walikota) tidak mempunyai ikatan keluarga dengan incumbent seperti yang disampaikan dalam pasal 7 huruf (r) disebutkan bahwa tidak memiliki konflik kepentingan dengan petahana. Jika diamati dengan seksama, maka pasal ini merupakan upaya untuk mencegah timbulnya dinasti-dinasti politik di daerah. Terpilihnya H. Asip Kholbihi SH., M.Si dan Ir. Hj. Arini Harimurti pada pilkada Kabupaten Pekalongan tahun 2015 memunculkan persepsi masyarakat Desa Banjarsari terhadap terbentuknya dinasti politik. Persepsi ini dapat diketahui melalui beberapa indikator. Pertama, pengetahuan tentang pilkada yang berkaitan dengan nama pasangan calon, visi misi serta partai pendukung didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 70,66%. Kedua, pengetahuan tentang dinasti politik yang dipahami sebagai kekuasaan yang masih memiliki hubungan kekeluargaan didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 73,20%. Ketiga, dampak dinasti politik berkaitan dengan kepercayaan masyarakat yang menurun karena rawan penyalahgunaan kekuasaan didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 77,18%. Keempat, orientasi pemilih cenderung memilih kandidat yang mempunyai sifat dan sikap baik, program kerja bagus, persamaan ideologi, pengalaman dalam bidang pemerintahan didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 70,08%. Kelima, elit politik memiliki posisi penting diberbagai sektor kehidupan dan kepentingan untuk mengendalikan kekuasaan didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 74,16%. Keenam, jaringan sosial dapat digunakan untuk menjaring dukungan kepada kandidat didapatkan nilai persentase rata-rata hasil jawaban responden sebesar 77,11%. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat yaitu adanya objek yang dipersepsi, pengetahuan tentang dinasti politik yang dapat diperoleh melalui alat indera, dan perhatian atau cara pandang masyarakat Desa Banjarsari atas terpilihnya Ir. Hj. Arini Harimurti sebagai wakil bupati. Saran yang diberikan dalam penelitian ini hendaknya masyarakat melihat dan mencermati kandidat dalam kompetisi pilkada untuk lebih mengenal calon bupati dan wakil bupati sehingga dapat menentukan kriteria
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Persepsi, Pilkada, Dinasti Politik |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) J Political Science > JS Local government Municipal government > Political Behavior |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | indah tri pujiati |
Date Deposited: | 06 Oct 2020 12:52 |
Last Modified: | 06 Oct 2020 12:52 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/39249 |
Actions (login required)
View Item |