Devi Setiawati, 7111416124 (2020) DETERMINAN ANGKA HARAPAN HIDUP DI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2018 DENGAN METODE LEAST SQUARES DUMMY VARIABLES MODEL (LSDV). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Download (2MB)

Abstract

Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator dalam mengevaluasi kinerja pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rata-rata angka harapan hidup Jawa Timur yang masih rendah apabila dibandingkan dengan rata-rata angka harapan hidup di Pulau Jawa dan Nasional serta angka harapan hidup Jawa Timur belum mencapai target di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi angka harapan hidup di Jawa Timur tahun 2014-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Least Squares Dummy Variables Model (LSDV). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data panel yang terdiri dari data runtut waktu tahun 2014-2018 dan data silang sebanyak 38 Kabupaten/Kota. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka harapan hidup, sedangkan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata lama sekolah, jumlah rumah sakit, persentase rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pendapatan per kapita, dan tingkat kemiskinan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: rata-rata lama sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup, jumlah rumah sakit berpengaruh positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup, persentase rumah tangga yang menerapkan PHBS tidak berpengaruh terhadap angka harapan hidup, pendapatan per kapita tidak berpengaruh terhadap angka harapan hidup, dan tingkat kemiskinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap angka harapan hidup. Berdasarkan hasil dari penelitian saran yang diberikan oleh peneliti yaitu: program pemerintah dalam bidang pendidikan harus lebih dimaksimalkan yang dapat dijangkau oleh masyarakat miskin sehingga rata-rata lama sekolah meningkat; meningkatkan pelayanan kesehatan secara luas; Dinas Kesehatan Jawa Timur harus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); meningkatkan pendapatan per kapita pada akhirnya mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam biaya kesehatannya yang lebih baik; pemerintah memaksimalkan program kerja yang telah terlaksana seperti JKN-KIS dan BPJS sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat miskin atau ekonominya rendah.

Actions (login required)

View Item