GERAKAN SOSIAL–POLITIK (STUDI KASUS : GERAKAN SOSIAL #2019GANTIPRESIDEN)
Fakhri Hardianto , 3312414035 (2020) GERAKAN SOSIAL–POLITIK (STUDI KASUS : GERAKAN SOSIAL #2019GANTIPRESIDEN). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Download (996kB) |
Abstract
Gerakan sosial #2019GantiPresiden diawali dengan munculnya #2019GantiPresiden di media sosial. Gerakan sosial #2019GantiPresiden dilakukan dengan disebarluaskan melalui media sosial, kaos, stiker maupun deklarasi #2019GantiPresiden di berbagai daerah. Gerakan sosial ini merupakan penggiringan opini, sentiment anti-petahana dan dekonstruksi success story presiden petahana pada pemilihan presiden 2019. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui latar belakang gerakan sosial #2019GantiPresiden dan mengetahui strategi gerakan sosial #2019GantiPresiden dalam mencapai tujuannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Latar penelitian di sekitaran daerah Jakarta dan Bekasi. Sumber data peneltian yaitu dengan data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) gerakan sosial #2019GantiPresiden merupakan sebuah gerakan sosial dari masyarakat yang awalnya disuarakan melalui media sosial sebagai bentuk aspirasi demokrasi. Gerakan sosial #2019GantiPresiden bertransformasi menjadi gerakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo–Sandi dalam konstetasi pemilihan presiden 2019 setelah dideklarasikan oleh Mardani Ali Sera. Solidaritas dan identitas kolektif dilakukan dengan identitas agama sebagai isu kriminalisasi agama. Perlawanan politik dilakukan dengan eskalasi gerakan yang awalnya berasal dari media sosial. (2) Strategi yang digunakan dalam gerakan sosial #2019GantiPresiden dilakukan dengan deklarasi di setiap daerah, penjualan atribut serta pergerakan melalui musik dengan menumbuhkan semangat heroism kepada relawan. Saran yang diajukan peneliti adalah kepada pemerintah hendaknya tidak membatasi ruang demokrasi di Indonesia dengan menggunakan strategi advokasi untuk meminimalisir pergerakan. Kepada inisiator dan relawan Gerakan #2019GantiPresiden hendaknya lebih memilih menggunakan strategi advokasi agar demokrasi Indonesia tetap terjaga. Kepada masyarakat hendaknya lebih aktif dan berani menyuarakan pendapat demi terciptanya demokrasi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gerakan Sosial, Gerakan Sosial #2019GantiPresiden |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 04 Sep 2020 07:36 |
Last Modified: | 04 Sep 2020 07:36 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38900 |
Actions (login required)
View Item |