PEJUANG YANG TERPINGGIRKAN: DINAMIKA PONDOK PESANTREN AL-KAHFI DAN ANGKATAN OEMAT ISLAM DI KEBUMEN TAHUN 1945-1950


Bayu Andrianto , 3111416023 (2020) PEJUANG YANG TERPINGGIRKAN: DINAMIKA PONDOK PESANTREN AL-KAHFI DAN ANGKATAN OEMAT ISLAM DI KEBUMEN TAHUN 1945-1950. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3111416023.pdf] PDF - Published Version
Download (1MB)

Abstract

Pada tahun 1945-1949, seiring dengan berkembangnya semangat nasionalisme penolakan penjajahan yang digaungkan oleh lembaga internasional, yang ditransferkan kepada negara-negara dibelahan dunia, termasuk Indonesia. Kembalinya Belanda untuk menduduki Indonesia, menjalarnya semangat patriotisme di berbagai daerah yang dipelopori oleh militer dan laskar-laskar rakyat. Salah satunya adalah perlawanan yang dilakukan laskar Islam dari Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu. Laskar Islam yang diberi nama Angkatan Oemat Islam (AOI) menjaga daerah Kebumen dan Ibukota Yogyakarta dari serangan Belanda. Setelah berhasil mempertahankan wilayah Republik, terjadi sebuah diplomasi yang mengharuskan penggabungan militer dan laskar. Penggabungan antara tentara dan laskar, melahirkan perselisihan paham antar militer APRIS yang menyebabkan AOI di kenal sebagai pemberontak. Penelitian ini ini menggunakan metodologi sejarah. Diawali dengan mengumpulkan sumber atau yang dikenal sebagai heuristik. Sumber ini terdiri dari koran, gambar pada masa itu, dokumen, atau wawancara. Kemudian sumber tersebut didukung oleh sumber sekunder sebagai pelengkap. Langkah selanjutnya adalah kritik sumber, tak hanya kritik eksternal mengenai wujud dari arsip itu sendiri, juga saya lakukan mengenai kesesuaian isi arsip atau sumber dengan apa yang nanti penulis narasikan. Selanjutnya penulis melakukan historiografi atau menulis apa yang sudah didapatkan dari proses pencarian sumber penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran AOI sebagai laskar Islam yang mempunyai markas di Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu cukup besar pada masa agresi militer. Mereka berkomando dengan militer mencoba mempertahankan Kebumen dari Belanda. Tak hanya itu, andil juga dilakukan dalam mempertahankan ibukota RI, yaitu Yogyakarta. Setelah adanya diplomasi KMB, peleburan laskar dan tentara militer menjadi satu kesatuan APRIS nampaknya belum siap. Hal tersebut terlihat setelah adanya gesekkan antar golongan, yang berakibat pada perang saudara.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pondok Al-Kahfi, AOI, Kebumen, APRIS
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 04 Sep 2020 05:32
Last Modified: 04 Sep 2020 05:32
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38881

Actions (login required)

View Item View Item