Rabemanana Tsilova Mahandry Eddy , 8111412315 (2018) ADMINISTRASI PEMILU PRESIDEN DI MASA REFORMASI: STUDI KOMPARATIF PILPRES DI INDONESIA (2005) DAN MADAGASKAR (2013). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF - Published Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2000 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1999 Tentang Pemilihan Umum, Undang-Undang tersebut mengatur terutama tentang penyelenggaraan pemilihan umum disini disebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan keanggotaannya, dan la loi No. 2012-004 du 01 Fevrier 2012 fixant l’organisation, le fonctionnement et les attribution de la CENI-T (UndangUndang No. 2012-004 tanggal 01 Februari 2012 menentukan organisasi, operasi dan atribusi CENI-T), kedua Undang-Undang tersebut menjadi jawaban atas permasalahan yang ada. Permasalahan yang akan di kaji yaitu; (a) penyelenggaraan administrasi pemilu di Indonesia pada masa reformasi (2005) dan penyelenggaran administrasi pemilu presiden di Madagaskar pada masa transisi (2013). (b) perbedaan administrasi pemilu presiden di Indonesia pada masa reformasi (2005) dan administrasi pemilu presiden di Madagaskar pada masa transisi (2013). Penyajian analisis data penelitian ini menggununakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian ini adalah penelitian hukum yang berjenis penelitian yuridis normatif. Fokus penelitian terhadap Administrasi Pemilu Presiden Di Masa Reformasi: Studi Komparatif Pilpres Di Indonesia (2005) Dan Di Madagaskar (2013), fokus penelitian disini adalah di Indonesia dengan menkumpulkan data yang ada di Indonesia dan Madagaskar. Sumber data penelitian ini diambil dari data primer dan data sekunder, data primer diambil dari bahan hukum Administrasi pemilu, data sekunder terdiri dari buku, jurnal dan artikel ilmiah terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan penulis adalah: Studi kepustakaan. Transisi menuju demokrasi yang dilakukan oleh negara berkembang menyeratkan peran yang besar. Pemilihan umum adalah satu cara untuk keluar dari transisi tersebut, dan juga untuk demokrasis. Administrasi pemilu pada masa reformasi maupun transisi mempunyai peran yang sangat besar, dan tantangan untuk menjawab kebutuhan hukum masyarakat di masa depan agar menciptakan kesejahteraan dan kepastian dalam masyarakat. Hasil penelitian dari skripsi ini adalah; (1) Administrasi pemilu presiden di Indonesia pada masa reformasi (2005) sudah mampu mengatasi pemilihan, namun masih harus diperbaiki, Undang-Undang yang membatasi lembaga negara pengurus pemilu. Waktu persiapan pemilu yang bisa dikatakan kurang, untuk melaksanakan pemilu terutama dalam hal sosialisasi masyarakat. (2) Administrasi pemilu presiden di Madagaskar pada masa transisi (2013) cukup bisa mengatasi x pemilihan tersebut, karena masalah yang terjadi pada masa transisi tidak mudah, namun masih banyak kekurangan harus diperbaiki, Undang-Undang bersifat sementara yang dibuat kusus untuk pemilu tersebut, lembaga negara yang tidak independen, karena sebagianya terdiri dari partai politik yang ikut pemilihan, anggaran yang kurang untuk melakukan pemilihan. Simpulan penelitian, (1) Perbedaan pemilu presiden indonesia dan Madagaskar cukup banyak tetapi yang jelas adalah; pada masa reformasi (2005) yang dipilih adalah Presiden dan Wakil presiden, lembaga negara (KPU) yang mengatur pemilu pada masa reformasi bersifat mandiri dan independen, jumlah peserta yang ikut pemilu lima pasangan; (2) di Madagaskar pada masa transisi (2013) yang dipilih adalah Presiden, kalau lembaga negara (CENI-T) yang mengatur pemilu pada masa transisi bersifat sementara, dan yang terakir jumlah peserta yang ikut pemilu tiga puluh tiga (33) calon.

Actions (login required)

View Item