UJI HEPATOTOKSISITAS KRONIK EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) PADA TIKUS WISTAR
Taufiqur Rohman, 4411414017 (2018) UJI HEPATOTOKSISITAS KRONIK EKSTRAK DAUN SINGKONG (Manihot utilissima Pohl.) PADA TIKUS WISTAR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Daun singkong (Manihot utilissima Pohl.) berpotensi dikembangkan menjadi fitofarmaka hipotensi ortostatik karena kandungan mineral natrium, kalium, dan besi. Namun keamanan konsumsi jangka panjang daun singkong belum diketahui secara ilmiah, oleh karena itu perlu dilakukan uji toksisitas kronik secara in vivo. Pengujian difokuskan pada organ hati (hepatotoksisitas) karena hati merupakan organ pertama terpapar xenobiotik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan time-series design. Sebanyak 36 ekor tikus wistar dibagi dalam empat kelompok perlakuan, masing-masing diberikan dosis ekstrak daun singkong 0, 80, 400, dan 2000 mg/kg berat badan selama 90 hari. Prosedur penelitian meliputi ekstraksi daun singkong menggunakan metode maserasi dengan air sebagai pelarut, perlakuan dengan pemberian ekstrak daun singkong secara oral selama 90 hari, serta pengukuran parameter hepatotoksisitas yaitu kadar SGOT SGPT dengan metode spektrofotometri dan berat badan setiap 30 hari. Gejala toksik klinik diamati setiap hari selama perlakuan. Di akhir penelitian organ hati diambil untuk diamati morfologi dan diukur berat relatif hati. Analisis data menggunakan teknik linear regression dan one way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun singkong berpengaruh signifikan pada kadar SGOT setelah 60 hari perlakuan. Kadar SGPT, berat badan, dan berat relatif hati menunjukkan pengaruh tidak signifikan. Gejala toksik klinik tikus wistar terjadi pada kelompok dosis 400 dan 2000 mg/kg berupa pendarahan hidung dan mulut. Pendarahan kelompok dosis 400 berlangsung selama 18 hari, sedangkan kelompok dosis 2000 mg/kg terus berlanjut hingga menyebabkan infeksi parah. Kasus mortalitas dialami kelompok dosis 2000 mg/kg pada hari ke-27 dan 41. Pemberian ekstrak daun singkong secara oral selama 90 hari pada tikus wistar tidak memberikan pengaruh pada kadar SGPT, berat badan, dan berat relatif hati. Kadar SGOT dan gejala toksik klinik menunjukkan pengaruh signifikan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun singkong, fitofarmaka, hepatotoksisitas, toksisitas kronik |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 12 Aug 2020 11:16 |
Last Modified: | 12 Aug 2020 11:16 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38127 |
Actions (login required)
View Item |