Shofiatun Ni’mah , 3601415005 (2019) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 JEPARA). Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF (PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KEARIFAN LOKAL (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 JEPARA)) - Published Version Download (855kB) | Preview

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang memuat disipin ilmu sosial yang kompleks sehingga guru memerlukan strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Mengaitkan materi dengan Kearifan Lokal masyarakat setempat diharapkan dapat memecahkan permasalahan tersebut, mengingat IPS merupakan disiplin ilmu yang berkaitan dengan kehidupan sosial budaya masyarakat. Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana penyusunan perangkat Pembelajaran, implementasi Pembelajaran IPS, dan faktor pendukung serta penghambat Pembelajaran IPS yang Berbasis Kearifan Lokal di SMP Negeri 1 Jepara. Objek Penelitian adalah di SMP Negeri 1 Jepara dengan subjeknya yaitu guru IPS yang mengajar di kelas VII VIII dan IX, serta beberapa peserta didik. Metode pengumpulan data berupa: observasi/pengamatan di lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan model interaktif yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat guru sudah sesuai dengan kurikulum 2013, guru mencantumkan nilai-nilai kearifan lokal dalam bentuk pengembangan karakter peserta didik seperti religious, gotong rotong, kerjasama, toleran, dan sebagainya. Implementasi pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal di SMP N 1 Jepara dilakukan dengan cara spontanitas tidak sesuai dengan RPP yang di susun dengan memberikan contoh-contoh kearifan lokal yang sesuai dengan materi, baik ketika guru menggunakan metode ceramah maupun disisipkan ketika kegiatan diskusi. Kabupaten Jepara dengan segala potensi alam dan sosial budaya masyarakatnya dapat mendukung pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal, selain itu semua pihak meliputi kepala sekolah, guru, maupun peserta didik juga dapat mendukung pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya media pembelajaran yang mendukung serta kendala di waktu. Perlu adanya kerjasama semua pihak antara kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran IPS berbasis kearifan lokal. Upaya merealisasikan agenda observasi langsung dilapangan diperlukan agar peserta didik dapat langsung merasakan dan memahami materi yang dipelajari tidak hanya teori saja.

Actions (login required)

View Item