Recha A’izzatunni’mah , 1301414100 (2019) PENGARUH REGULASI EMOSI DAN COPING STRES TERHADAP ASERTIVITAS PADA SISWA SMK SE-KABUPATEN PATI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (PENGARUH REGULASI EMOSI DAN COPING STRES TERHADAP ASERTIVITAS PADA SISWA SMK SE-KABUPATEN PATI) - Published Version Download (775kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena banyaknya perilaku maladaptif siswa yang diakibatkan kurang adanya filter dan ketegasan dalam diri siswa akibat proses sosialisasi dengan teman sebaya. Asertivitas merupakan pengungkapan emosi negatif maupun positif sesuai dengan apa yang dirasakan tanpa ada kecemasan dan tidak mengganggu hak orang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh regulasi emosi dan coping stres terhadap asertivitas pada siswa SMK baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian ex post facto, dengan desain korelasional. Populasi dalam penelitian ini ialah siswa SMK se-Kabupaten Pati berjumlah 5990 siswa dengan sampel 329 siswa yang ditentukan menggunakan teknik cluster sampling dan proporsionate stratified random sampling. Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala asertivitas, skala regulasi emosi dan skala coping stres.. Koefisien skala tersebut adalah 0,197-0,661; 0,217-0,582; dan 0,205-0,565 dengan nilai alpha 0,845; 0,809; dan 0,730. Adapun teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh antara regulasi emosi terhadap asertivitas (R = 0,665; p < 0,05; t(16,104) < 1,967; R2 = 0,442); (2) terdapat pengaruh antara coping stres terhadap asertivitas (R=0,600; t(13,555) < 1,967; p < 0,005; R2 = 0,360); (3) terdapat pengaruh antara regulasi emosi dan coping stres terhadap asertivitas (R = 0,735; p < 0,005; F(192,006) > 3,024; R2 = 0,541) Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin baik regulasi emosi dan coping stres yang dimiliki oleh siswa maka semakin baik juga asertivitas siswa. Oleh karena itu, disarankan agar guru BK dapat memberikan layanan yang dapat meningkatkan asertivitas dengan cara memberikan pelatihan tentang asertivitas itu sendiri, memberikan layanan informasi dan penguasaan konten tentang regulasi emosi dan coping stres yang turut memiliki andil pada ketrampilan asertivitas.

Actions (login required)

View Item