PENGGUNAAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL UNTUK ANALISIS HUBUNGAN INDEKS LAHAN TERBANGUN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KOTA SEMARANG TAHUN 1997-2017


Leo Wibowo Seta Nugraha , 3211413012 (2019) PENGGUNAAN CITRA LANDSAT MULTITEMPORAL UNTUK ANALISIS HUBUNGAN INDEKS LAHAN TERBANGUN TERHADAP SUHU PERMUKAAN DI KOTA SEMARANG TAHUN 1997-2017. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 3211413012maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah, tempat terpusatnya berbagai macam aktivitas dan pelayanan baik bagi penduduk dalam kota sendiri maupun daerah-daerah lain di luar/ sekitar (hinterland) kota. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan di Kota Semarang akan berpengaruh cukup besar terhadap perubahan tutupan lahan yang ada di Kota Semarang. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui penggunaan Citra Landsat untuk indeks lahan terbangun di Kota Semarang selama tahun 1997 sampai 2017, (2) Menganalisis penggunaan Citra Landsat untuk perubahan suhu permukaan di Kota Semarang tahun 1995 sampai 2017, (3) Menganalisis hubungan indeks lahan terbangun dengan suhu permukaan Objek penelitian meliputi tutupan lahan, indeks lahan terbangun, suhu permukaan, dan masyarakat yang tinggal di Kota Semarang. Metode yang digunakan adalah metode survey lapangan, metode dokumentasi, metode wawancara, dan metode interpretasi citra. Teknik analisis data menggunakan analisis Normalized Diffrence of Built-up Index, analisis suhu permukaan, analisis deksriptif dan analisis statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks lahan terbangun di Kota Semarang didominasi oleh kelas indeks sangat rendah pada tahun 1997 sebesar 12.086 ha, tahun 2007 didominasi oleh kelas sangat rendah sebesar 11.660 ha, dan 2017 oleh kelas sangat rendah sebesar 14.843 ha. Suhu permukaan di Kota Semarang pada tahun 1997 hingga 2017 memiliki nilai suhu rata-rata tertinggi pada lahan terbangun sebesar 31,28oC dan lahan kosong sebesar 33,38oC. Sedangkan badan air/rawa memiliki nilai suhu permukaan paling rendah. Hubungan nilai lahan terbangun dan suhu permukaan memiliki hubungan kuat dan positif pada tahun 1997 nilai korelasi sebesar 0,8321, tahun 2007 sebesar 0,6633, tahun 2017 sebesar 0,7097. Semua nilai korelasi menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara indeks lahan terbangun dan suhu permukaan. Saran, perlu ketelitian dalam pengolahan citra multitemporal terutama untuk citra yang memiliki sensor berbeda, sehingga keakuratan data yang dihasilkan dapat terjaga. Untuk pemerintah perlu adanya evaluasi dalam pengembangan daerah, hal ini dapat diwujudkan dalam penyusunan RTRW yang lebih baik sehingga kota dapat lebih nyaman.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tutupan Lahan, Indeks Lahan Terbangun, Suhu Permukaan, Landsat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Dec 2019 19:21
Last Modified: 30 Dec 2019 19:21
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/34186

Actions (login required)

View Item View Item