SISTEM PEWARISAN DAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN USAHA TAMBAK GARAM Studi pada Petani Garam di Desa Genengmulyo, Juwana, Pati, Jawa Tengah


Siti Rohana , 3201414073 (2019) SISTEM PEWARISAN DAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN USAHA TAMBAK GARAM Studi pada Petani Garam di Desa Genengmulyo, Juwana, Pati, Jawa Tengah. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 3201414073maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Indonesia adalah negara maritim yang mempunyai wilayah pantai luas dan berpotensi dalam produksi garam dengan luas tambak 20.151 Ha. Meskipun demikian, Indonesia masih mengimpor untuk memenuhi kebutuhan garam dalam negeri. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor alam, sistem pengelolaan, dan petani garam. Penelitian ini melihat dalam perspektif sistem pewarisan dan keberlanjutan karena adanya indikasi bahwa sistem pewarisan pada petani garam terputus dengan tujuan untuk mengetahui sistem dan mekanisme pewarisan serta keberlanjutan pengelolaan usaha tambak garam oleh petani di Desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati sebagai salah satu daerah penghasil garam terbesar di Jawa Tengah dengan produksi sebesar 116.274,94 ton pada tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini yaitu petani penguasa lahan tambak garam yang berjumlah 92 orang yang terdiri dari penguasa lahan Bondo Deso (kepemilikan desa), Norowito (kepemilikan kolektif), dan kepemilikan pribadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran yaitu kuantitatif untuk mengumpulkan data instrumen angket dan kualitatif untuk mengumpukan data instrumen wawancara. Metode pengumpulan data meliputi kuesioner, wawancara, studi dokumentasi, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif menggunakan skala likert kemudian diagram layang-layang (diagram kite) untuk mengetahui keterkaitan antara variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pewarisan yang digunakan yaitu partible inheritance (pewarisan yang melibatkan lebih dari satu ahli waris). Sistem dan mekanisme pewarisan yang digunakan yaitu lahan dijual 36,11%, termasuk keberlanjutan rendah dan lahan dibagi 63,89%, termasuk keberlanjutan sedang. Pewarisan nilai pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan didapat secara otodidak dan turun temurun dari orangtua (pewarisan verikal). Pengelolaan usaha tambak garam pada, aspek ekologi sesuai untuk lahan tambak termasuk keberlanjutan; aspek sosial, usaha tambak garam melibatkan penduduk sebesar 66,67% termasuk cukup berkelanjutan; aspek ekonomi, kesejahteraan petani penguasa lahan yang memperkerjakan petani penggarap sebesar 58,33% termasuk cukup berkelanjutan; dan aspek budaya, usaha tambak garam tidak bertentangan dengan norma dan nilai sosial dengan persentase 88,89% termasuk berkelanjutan. Saran, sistem pewarisan yang diterapkan petani garam dapat dilakukan secara bersama agar pengelolaan usaha tambak lebih optimal karena tenaga, modal, dan bahan baku lebih efisien. Keseimbangan antara aspek ekologi, aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek budaya supaya tetap dipertahankan oleh masyarakat desa khususnya petani garam.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sistem Pewarisan, Keberlanjutan, Pengelolaan Usaha Tambak Garam
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Dec 2019 16:22
Last Modified: 30 Dec 2019 16:22
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/34111

Actions (login required)

View Item View Item