“IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SUNGAI BOYOLALI SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA OLEH BPBD KABUPATEN BOYOLALI”


Iin Marlina , 3201414063 (2019) “IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH SUNGAI BOYOLALI SEBAGAI UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA OLEH BPBD KABUPATEN BOYOLALI”. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 3201414063maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Daerah rawan banjir di Kabupaten Boyolali tahun 2018 semakin meluas, sebanyak 36 desa yang rawan bencana banjir tersebar di 12 kecamatan yakni di Kecamatan Ampel, Musuk, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Nogosari, Kemusu, Wonosegoro, dan Juwangi. Upaya yang dilakukan oleh BPBD dalam mengurangi risiko bencana banjir melalui implementasi program Sekolah Sungai Boyolali. Tujuan penelitian ini yakni: 1) Mengetahui implementasi program sekolah sungai Boyolali sebagai upaya pengurangan risiko bencana banjir, 2) Mengetahui hambatan dalam implementasi program Sekolah Sungai Boyolali sebagai upaya pengurangan risiko bencana, 3) Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Kabupaten Boyolali tentang pengurangan risiko bencana banjir, 4) Mengetahui kepedulian masyarakat Kabupaten Boyolali tentang pengurangan risiko bencana. Lokasi penelitian dalam penelitian ini di Kabupaten Boyolali. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan seluruh masyarakat yang telah mengikuti Sekolah Sungai Boyolali sehingga diperoleh 35 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes, angket, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif untuk menganalisis hasil tingkat pengetahuan dan kepedulian, teknik analisis deskriptif untuk menganalisis data wawancara implementasi dan hambatan Sekolah Sungai Boyolali. Hasil dari penelitian ini implementasi Sekolah Sungai Boyolali pelaksanaannya melalui sosialisasi yang dilaksanakan selama dua hari dan bersih sungai yang dilaksanakan selama satu hari. Hambatan dalam implementasi sekolah sungai Boyolali yakni pergantian Pejabat Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) dan keterlambatan pengesahan Surat Keputusan Bupati tentang Tim Sekolah Sungai membuat pelaksanaan sosialisasi dan bersih sungai mundur dari waktu yang telah ditentukan, hambatan dalam penentuan lokasi sosialisasi dan bersih sungai, kurangnya tempat parkir dan alat kebersihhan ketika bersih sungai. Hambatan tahap evaluasi yakni belum adanya evaluasi output. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengurangan risiko bencana banjir rata-rata 73,14 atau masuk dalam kategori tinggi. Tingkat kepedulian masyarakat tentang pengurangan risiko bencana rata-rata 70,6 masuk dalam kategori tinggi. Saran untuk implementasi program selanjutnya perlu adanya evaluasi output pada peserta. Alat kebersihan ditambah supaya kegiatan berjalan maksimal. Perlu persiapan anggaran dana untuk Sekolah Sungai selanjutnya. Masyarakat diharap bisa mereplikasi sekolah sungai walupun dilingkup yang lebih kecil.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Sekolah Sungai Boyolali, Pengetahuan, Kepedulian
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Dec 2019 16:06
Last Modified: 30 Dec 2019 16:06
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/34104

Actions (login required)

View Item View Item