MENCARI SEMARANG DALAM GAMBANG SEMARANG : EKSISTENSI SEBUAH KESENIAN HIBRIDA DI KOTA SEMARANG TAHUN 1965-1995


Asep Syaeful Bachri, 3111414025 (2019) MENCARI SEMARANG DALAM GAMBANG SEMARANG : EKSISTENSI SEBUAH KESENIAN HIBRIDA DI KOTA SEMARANG TAHUN 1965-1995. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 3111414025maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Gambang Semarang seringkali diakui sebagai kesenian khas Semarang. Menurut catatan historisnya, kesenian Gambang Semarang ini bukanlah kesenian asli Kota Semarang, melainkan turunan dari kesenian Gambang Kromong Betawi. Pada tahun 1930-an, Gambang Kromong pertama kali dibawa dari Betawi oleh Lie Hoe Soen, seorang anggota volksraad di Semarang. Dengan berjalannya waktu, Gambang Kromong ini mengalami perkembangan oleh kreativitas para senimannya. Oleh karena itu, Gambang Kromong yang dibawa dan dimainkan di Semarang ini semakin dikenal dengan Gambang Semarang. Hal tersebut dapat dilihat pada tahun 1940-an ketika lagu “Empat Penari” diciptakan, dimana kata Gambang Semarang hadir dalam lirik lagu tersebut. Kesenian ini seringkali diklasifikasikan kesenian hibrid, karena di dalamnya ada percampuran budaya antara Jawa-Tionghoa. Kondisi kesenian Gambang Semarang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Padahal kesenian ini pernah mengalami kejayaan ketika pertama kali hadir di Semarang sampai era kemerdekaan. Penelitian ini hendak membahas kekhasan Gambang Semarang yang berkaitan dengan Semarang, sehingga klaim bahwa Gambang Semarang memang kesenian khas Kota Semarang memang benar adanya. Lebih lanjut, penelitian ini hendak membahas lebih dalam makna hibrid dalam Gambang Semarang. Kemudian secara kronologis, penelitian ini akan membahas eksistensi Gambang Semarang sepanjang tahun 1965-1995 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode ini terdiri dari empat tahap yakni heruistik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Secara teknis penelitian ini berusaha mencari sumber sejarah yang berkaitan dengan Semarang dan Gambang Semarang, yang kemudian diuji keasliaanya dan ditafsirkan untuk ditulis menjadi tulisan sejarah. Setelah hampir satu tahun melakukan penelitian, penulis mendapati bahwa kekhasan Gambang Semarang yang berkaitan erat dengan Semarang adalah lagulagu Gambang Semarang itu sendiri. Lagu-lagu yang diciptakan untuk kesenian Gambang Semarang ini banyak yang menceritakan tentang Kota Semarang, mulai dari keadaan geografis, etnis, makanan, keramaian kota, kondisi bangunan kuno, kondisi masyarakat dan sebagainya. Sedang hibriditas yang dimiliki Gambang Semarang mempunyai makna yang lebih politis, karena hibrid disana merupakan resistensi terhadap hegemonik barat/kolonial. Maka dari itu, percampuran budaya dalam Gambang Semarang bukan saja Jawa-Tionghoa, melainkan ada unsur barat/kolonial. Kemudian keadaan Gambang Semarang pada kurun waktu 19651995 mengalami pergerakan yang dinamis, karena ada kalanya muncul dan jaya, dan ada kalanya redup dan tenggelam.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Semarang, Gambang Semarang, Hibrida, Eksitensi
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 26 Dec 2019 18:10
Last Modified: 26 Dec 2019 18:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33976

Actions (login required)

View Item View Item