KEBIJAKAN TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PETANI KENDAL TAHUN 1975-1998


Rezal Nur Prasetiyo , 3111412026 (2019) KEBIJAKAN TEBU RAKYAT INTENSIFIKASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PETANI KENDAL TAHUN 1975-1998. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of 3111412026maria.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Tebu adalah tanaman perkebunan semusim yang didalam batangnya mengandung zat gula. Bentuk batang tanaman tebu ini beruas-ruas dan tingginya bervariatif antara 2 sampai 5 meter. Gula merupakan komoditi yang cukup penting bagi masyarakat Indonesia bahkan bagi masyarakat dunia karena gula banyak digunakan untuk bahan makanan dan minuman. Gula juga bermanfaat sebagai sumber kalori bagi masyarakat selain dari beras, jagung dan umbi-umbian menjadikan gula sebagai salah satu bahan makanan pokok. Kondisi tanah di Indonesia yang subur khususnya di jawa dapat menghasilkan tanaman tebu yang baik apabila menajemen dalam pengelolaaannya dilakukan dengan bagus. Pada tahun 1975 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Tebu Rakyat Intensifikasi yang bertujuan untuk menjadikan petani sebagai tuan di atas tanahnya sendiri karena Indonesia merupakan negara yang berpotensi menjadi produsen gula yang besar di dunia. Metode yang digunakan untuk penulisan skripsi ini yaitu memakai metode penulisan sejarah secara umum yang terdiri dari; heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Lingkup spasial penelitian ini adalah Kabupaten Kendal, sedangkan lingkup temporalnya mengambil pada tahun 1975 – 1998, dimulai pada tahun 1975 karena tahun tersebut dikeluarkannya kebijakan TRI dan sampai tahun 1998 karena pada tahun ini kebijakan TRI dicabut. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) sebelum TRI sejarah tebu rakyat mengalami beberapa permasalahan mulai krisis malaise hingga masa kependudukan Jepang banyak pabrik gula yang harus berhenti beroperasi. (2) kebijakan TRI di Kendal tidak berjalan sesuai harapan karena kurangnya persiapan yang matang. (3) kebijakan TRI berpengaruh terhadap segi sosial dan ekonomi petani, dari segi sosial petani menjadi lebih berinteraksi dengan kelompok serta mendapat tambahan ilmu, sementara dampak ekonomi berpengaruh terhadap menurunnya penghasilan dan kesejahteraan petani karena kelemahan dalam berbagai factor sehingga justru memberatkan petani. Dapat disimpulkan bahwa kebijakan Tebu Rakyat Intensifikasi yang awal tujuannya untuk menjadikan petani sebagai tuan di atas tanahnya sendiri mengalami berbagai macam masalah diantaranya karena kurang matangnya penyelenggaraan program TRI, kekacauan organisasi, sempitnya kepemilikan lahan milik para petani, selain itu juga besarnya resiko usaha tani TRI, tampak semakin menekan minat para petani dalam berpartisipasi di program Tebu Rakyat intensifikasi (TRI).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tebu,rakyat
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Ilmu Sejarah, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 26 Dec 2019 16:25
Last Modified: 26 Dec 2019 16:25
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33959

Actions (login required)

View Item View Item