KEEFEKTIFAN METODE PROBLEM POSING LEARNING (PPL) DAN METODE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL YANG DIDENGAR PADA SISWA SMP KELAS VII
Septina Ega Rismana , 2101415074 (2019) KEEFEKTIFAN METODE PROBLEM POSING LEARNING (PPL) DAN METODE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL YANG DIDENGAR PADA SISWA SMP KELAS VII. Under Graduates thesis, UNNES.
Preview |
PDF (KEEFEKTIFAN METODE PROBLEM POSING LEARNING (PPL) DAN METODE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI FABEL YANG DIDENGAR PADA SISWA SMP KELAS VII)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Metode Problem Posing Learning dan metode Scramble merupakan salah satu metode dalam pendekatan berpikir dan berbasis masalah yang menitikberatkan pada keaktifan peserta didik dibandingkan guru, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini peserta didik diharapkan memiliki beberapa kompetensi diantaranya meneliti, mengemukakan pendapat, menerapkan pengetahuan sebelumnya, memunculkan ide-ide, dan membuat keputusan. Metode Problem Posing Learning merupakan metode pembelajaran yang berlangsung dengan langkah-langkah listening (hearing the story), dialogue (telling the story), dan action (your story assignment), sedangkan metode Scramble merupakan metode yang menekankan pada kecepatan dan ketepatan berpikir dalam menjawab soal. Untuk dapat mengetahui keefektifan metode Problem Posing Learning dan Scramble dilakukan penelitian ini dengan menerapkan kedua metode tersebut pada keterampilan menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar kelas VII SMP Negeri 40 Semarang. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu, (1) bagaimana keefektifan metode Problem Posing Learning (PPL) dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII, (2) bagaimana keefektifan metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII, (3) manakah yang lebih efektif antara metode Problem Posing Learning (PPL) dan metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keefektifan metode Problem Posing Learning (PPL) dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII, (2) mengetahui keefektifan metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII, dan (3) menentukan manakah yang lebih efektif antara metode Problem Posing Learning (PPL) dan metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar pada siswa SMP kelas VII. vii Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain penelitian nonequivalent control grup design. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 40 Semarang dengan sampel kelas VII B menjadi kelompok eksperimen 1 yang mendapatkan perlakuan metode Problem Posing Learning (PPL) dan kelas VII C menjadi kelompok eksperimen 2 yang mendapatkan perlakuan metode Scramble. Terdapat tiga perlakuan pada penelitian ini yaitu pre test (tes awal), pemberian perlakuan, dan posttest (tes akhir). Hasil uji-t pada kelompok Problem Posing Learning (PPL) menunjukkan perbedaan kondisi akhir kelompok eksperimen 1 yaitu perolehan skor pada tes akhir lebih baik dari pada perolehan skor tes awal. Pada uji-t diperoleh nilai t = -17,900 dengan hasil signifikansi 0,000 yang menunjukkan signifikansi kurang dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan metode Problem Posing Learning (PPL) dinyatakan efektif. Hasil uji-t pada kelompok Scramble menunjukkan perbedaan kondisi akhir kelompok eksperimen 2 yaitu perolehan skor pada tes akhir lebih baik dari pada tes awal. Pada uji-t diperoleh nilai t = -10,661 dengan hasil signifikansi 0,000 yang menunjukkan signifikansi kurang dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa metode Scramble dinyatakan efektif. Sementara hasil uji-t tes akhir kelompok Problem Posing Learning (PPL) dan Scramble diperoleh nilai t = 2,401 dengan signifikansi 0,019 sehingga nilai signifikansi <0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan nilai rata-rata tes akhir kelompok Problem Posing Learning (PPL) dan kelompok Scramble, maka dapat disimpulkan bahwa metode Problem Posing Learning (PPL) lebih efektif dari pada metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel pada siswa SMP kelas VII. Berdasarkan hasil tersebut disarankan (1) guru bahasa Indonesia hendaknya menerapkan metode Problem Posing Learning (PPL) atau metode Scramble dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel, (2) guru bahasa Indonesia hendaknya menerapkan metode Problem Posing Learning (PPL) dalam pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel yang didengar dibandingkan metode Scramble karena sudah diuji keefektifannya, dan (3) peneliti dibidang bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan penelitian ini sebagai bahan pijakan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pembelajaran menceritakan kembali isi cerita fabel, metode Problem Posing Learning (PPL), dan metode Scramble |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | mahargjo hapsoro adi |
Date Deposited: | 11 Dec 2019 16:19 |
Last Modified: | 11 Dec 2019 16:19 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33769 |
Actions (login required)
View Item |