KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII DALAM INTERAKSI FORMAL BERSEMUKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 15 SEMARANG


Mutiara Kenes Irliangganis, 2101415023 (2019) KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII DALAM INTERAKSI FORMAL BERSEMUKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 15 SEMARANG. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII DALAM INTERAKSI FORMAL BERSEMUKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 15 SEMARANG]
Preview
PDF (KESANTUNAN BERBAHASA SISWA KELAS VIII DALAM INTERAKSI FORMAL BERSEMUKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 15 SEMARANG) - Published Version
Download (530kB) | Preview

Abstract

Kesantunan berbahasa siswa penting diketahui untuk mengidentifikasi tingkat kesantunan yang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini mengkaji tuturan siswa dalam PBM untuk dianalisis tingkat kesantunan berbahasa siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Semarang. Proses belajarmengajar yang bersifat formal menuntut siswa agar bersikap formal dalam bertutur kata. Siswa melakukan tuturan dari mulai pembelajaran dimulai yaitu pada kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup dalam pembelajaran. Tuturan tersebut kemudian disesuaikan dalam indikator kesantunan berbahasa dalam topik formal bersemuka hingga menghasilkan tuturan yang melanggar dan tuturan yang mematuhi kesantunan berbahasa. Kategori pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa tersebut digunakan untuk merumuskan tingkat kesantunan berbahasa yang dimiliki siswa terutama dalam konteks formal bersemuka dalam PBM. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesantunan berbahasa yang dimiliki siswa pada kategori pematuhan dan pelanggaran. Kategori pematuhan dan pelanggaran tersebut dirumuskan dari analisis yang dilakukan menurut pedoman pada indikator kesantunan berbahasa dalam topik pertemuan resmi PBM yang menggolongkan tuturan dari sangat santun, santun, tidak santun, dan sangat tidak santun. Kegiatan pembelajaran yang berlagsung sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan aktivitas dalam indikator kesantunan berbahasa untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan tingkat kesantunan berbahasa siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data penelitian untuk observasi langsung atau pengamatan langsung digunakan metode simak teknik dasar dan teknik lanjutan III dan IV. Metode simak teknik dasar dan teknik lanjutan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik III : teknik rekam, teknik IV : teknik catat. Metode cakap juga digunakan dalam proses pengumpulan data wawancara, metode cakap yang digunaka dalam penelitian ini adalah teknik lanjutan I: teknik cakap semuka, teknik III : teknik rekam dan teknik IV: teknik catat (Sudaryanto, 1993). Tahapan yang dilakukan dalam analisis data yaitu pemberian nomor data pada kartu data, menuliskan tuturan siswa, mingidentifikasi tuturan menurut indikator kesantunan berbahasa. Selanjutnya adalah merumuskannya hipotesis terhadap tuturan. Kemudian memberikan kategori pematuhan atau pelanggaran kesantunan. Mengelompokkan kategori interaksi yang dilakukan untuk lebih memperjelas penyebab permasalahan tuturan. Membahas hasil analisis data yang dihubungkan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian untuk membuat laporan penelitian. Hasil analisis menunjukan bahwa ditemukan bentuk pematuhan dan pelanggaran dalam tuturan siswa. Pematuhan dan pelanggaran kesantunan berbahasa tuturan siswa keals VIII SMP Negeri 15 Semarang meliputi lima aktivitas yaitu, (1) Bertanya/ konfirmasi mengenai suatu hal, (2) Menolak, (3) Mengomentari pendapat, (4) Mengajukan usul, (5) Menegur siswa. Aktivitas PBM yang mendukung untuk sering terjadi pematuhan dan pelanggaran kesantunan pada PBM yaitu bertanya/ konfirmasi megenai suatu hal dan mengajukan usul. Intensnya aktivitas yang mendukung siswa untuk saling berkomunikasi menjadi penyebab siswa melakukan tuturan yang formal santun dan non formal tidak santun secara bersamaan. Kegiatan inti pembelajaran yang mendukung terjadinya interaksi siswa secara leluasa membuat siswa lupa dan tidak sadar jika siswa sedang berada salam konteks formal dalam pembelajaran. Siswa sering menggunakan bahasa yang santai atau non formal dalam kegiatan diskusi kelompok sehingga mengakibatkan tuturan siswa tidak satnun itu juga terjadi tanpa mereka sadari.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kesantunan berbahasa, siswa, Interaksi Formal bersemuka.
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 11 Dec 2019 13:05
Last Modified: 11 Dec 2019 13:05
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/33754

Actions (login required)

View Item View Item