KEPERCAYAAN MASYARAKAT PERKOTAAN PADA MITOS MATERNITAS (STUDI KASUS DI KELURAHAN PURWOKERTO LOR, KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR, KABUPATEN BANYUMAS)


Firdha Indriani , 3401413030 (2017) KEPERCAYAAN MASYARAKAT PERKOTAAN PADA MITOS MATERNITAS (STUDI KASUS DI KELURAHAN PURWOKERTO LOR, KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR, KABUPATEN BANYUMAS). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 3401413030.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (308kB) | Preview

Abstract

Kelurahan Purwokerto Lor termasuk kawasan perkotaan yang memiliki akses terhadap layanan kesehatan dalam bidang perawatan maternitas. Masyarakat modern menganggap bahwa mitos maternitas tidak rasional bagi kehidupan saat ini, namun pada kenyataannya mitos maternitas masih dipraktikan di Kelurahan Purwokerto Lor. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui mitos maternitas yang dipercayai masyarakat, (2) mengetahui makna mitos maternitas yang dipercayai masyarakat, (3) mengetahui alasan masyarakat masih memercayai mitos maternitas. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi, untuk memastikan keabsahan dari data yang diperoleh. Metode analisis yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan Konsep Mitos oleh van Peursen dan Teori Fungsionalisme oleh Malinowski Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) masyarakat Kelurahan Purwokerto Lor masih memercayai dan mempraktikan mitos maternitas. Mitos maternitas yang berkembang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa periode yaitu fase kehamilan, kelahiran, dan 40 hari setelah kelahiran. Bentuk mitos dibedakan menjadi dua yaitu larangan dan anjuran. Mitos yang berupa larangan yaitu pantang makanan dan minuman. Mitos yang berupa anjuran seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar, serta anjuran untuk bertutur kata dan bertingkah laku bijaksana, (2) mitos maternitas dimaknai sebagai sebuah jalan menuju kehati-hatian karena awal kehidupan yang dianggap penting oleh masyarakat. Mitos maternitas juga dimaknai sebagai sarana kontrol dan perilaku sosial bagi masyarakat untuk bertindak sesuai dengan larangan dan anjuran yang terdapat dalam mitos maternitas, dengan demikian mitos telah menjadi piagam sosial bagi masyarakat (3) faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat memercayai mitos maternitas yaitu faktor tradisi dan psikologis. Faktor tradisi seperti mitos maternitas menjadi kepercayaan yang mengakar kuat dan terenkulturasi secara turun temurun. Faktor psikologis seperti konsekuensi mitos maternitas diyakini masyarakat berdampak dalam realitas dan masyarakat tidak mau mengambil resiko. Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas untuk menghargai mitos maternitas sepanjang tidak membahayakan kesehatan masyarakat. Bagi masyarakat Kelurahan Purwokerto Lor untuk meneruskan mitos maternitas yang didampingi dengan pengetahuan kesehatan medis modern. --- Purwokerto Lor Village is an urban area with access to health care in the field of maternity care. Modern society assumes that the myth of maternity is not rational for life today, but in fact the myth of maternitas is still practiced in Purwokerto Lor Village. The purpose of this research is (1) to know the myth of maternity which is trusted by society, (2) to know the meaning of myth of maternity which is trusted by society, (3) to know the reason people still believe the myth of maternity. This research uses Qualitative Method. Data collection is done by interview, observation, and documentation. The data validity technique uses triangulation, to ensure the validity of the data obtained. The method of analysis used are data collection, data reduction, data presentation, and conclusion. This study uses the Concept of Myth by van Peursen and Theory of Functionalism by Malinowski The results showed that (1) Purwokerto Lor Village still believe and practice the myth of maternity. The growing myth of maternity can be classified into periods of phase pregnancy, birth, and 40 days after birth. The form of myth is divided into two namely the prohibition and recommendation. The myth of a ban that is abstinence food and drink. Myths in the form of suggestions such as maintaining personal hygiene and the environment, as well as advice to speak and behave wisely, (2) the myth of maternity interpreted as a way to prudence because the beginning of life is considered important by the community. Maternity myth is also interpreted as a means of control and social behavior for people to act in accordance with the prohibitions and suggestions contained in the myth of maternity, thus myth has become a social charter for society (3) the factors that cause people to believe the myth of maternity are the factor of tradition and psychological. Traditional factors such as the myth of maternity became a deeply rooted belief and were hereditary. Psychological factors such as the consequences of the myth of maternity are believed to have an impact on society and society does not want to take risks. Suggestion that writer can convey in this research is shown for Health Office of Banyumas Regency to still appreciate myths of maternity as long as it does not harm public health. For the community of Purwokerto Lor Village to continue the myth of maternity accompanied by modern medical health knowledge.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kepercayaan, Masyarakat Perkotaan, Mitos Maternitas, Belief, Urban Society, Maternity Myth
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > Community Culture
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: Users 7 not found.
Date Deposited: 20 Dec 2018 14:44
Last Modified: 04 Apr 2019 14:45
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31977

Actions (login required)

View Item View Item