WAYANG SUKET KARYA BADRIYANTO: KAJIAN PROSES DAN ESTETIKA BENTUK
Ratna Purwi Andaningrum, 2401412016 (2017) WAYANG SUKET KARYA BADRIYANTO: KAJIAN PROSES DAN ESTETIKA BENTUK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (WAYANG SUKET KARYA BADRIYANTO: KAJIAN PROSES DAN ESTETIKA BENTUK)
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan proses pembuatan wayang suket karya Badriyanto (2) Mendeskripsikan estetika bentuk dari wayang suket karya Badriyanto. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Lokasi penelitian di Desa Wlahar, Kecamatan Rembang, Purbalingga. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis kualitatif yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukan hal-hal sebagai berikut. Pertama mengenai proses pembuatan wayang suket ada enam tahap, (1) Menyiapkan bahan yaitu suket kasuran dan alat seperti gunting, usuk, pipa, palu, golok, lem, dan asahan batu, (2) Menganyam wayang dari kepala, badan sampai ke kaki lalu menganyam bagian tangan (3) Pemipihan wayang, bertujuan untuk memadatkan anyaman (4) Pemasangan bagian tangan (5) Pembuatan gapit. (6) Memasang gapit pada wayang suket. Kedua mengenai estetika bentuk bahwa wayang suket tidak terlihat proporsional. Semua bagian wayang didominasi arah anyaman yang melintang. Wayang suket menganut gaya Surakarta. Struktur wayang suket bagian atas: ukuran kepala lebih bulat, leher melengkung, bentuk gelung kecil memanjang. Bagian tengah: badan kecil, ukuran tangan kecil, gelang dan kelat bahu dibuat menyerupai yang dipakai beberapa tokoh wayang kulit. Bagian bawah: dodot membentuk oval, ukuran kaki panjang dan kecil dan hanya satu sisi kaki diberi jari kaki. Bentuk anyaman pada wayang suket yakni, (1) Anyaman gedheg sangat cocok ditaruh pada bidang lurus karena kokoh. (2) Anyaman kelabangan cocok ditaruh pada bidang melengkung karena anyaman ini bisa menyesuaikan lengkungan. (3) Anyaman tikaran cocok ditaruh pada isian kepala, karena anyaman ini tidak terlalu kokoh sehingga pantas untuk mengisi kepala dan tubuh wayang. (4) Anyaman sarang lebah cocok ditaruh pada pakaian wayang, karena perulangan anyaman sarang lebah ini menjadikan wayang suket menjadi indah. Bentuk wayang suket ada yang tidak proporsional sehingga terlihat tidak serasi dengan bentuk yang lainnya. untuk anyaman ada yang serasi diposisikan pada bentuk tertentu ada juga yang tidak serasi atau tidak pantas. Semua arah anyaman kontruksi wayang suket didominasi oleh arah melintang tidak searah dengan bentuk bagian wayang suket. Saran penulis yakni melindungi, mempelajari dan memperkenalkan pada masyarakat khususnya generasi muda dengan cara menyisipkan wayang suket dalam pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal di sekolah.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wayang Suket, Kajian Proses dan Estetika Bentuk. |
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | Retma IF UPT Perpus |
Date Deposited: | 26 Jun 2019 19:53 |
Last Modified: | 26 Jun 2019 19:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31815 |
Actions (login required)
View Item |