ANALISIS SPASIAL DEBIT PUNCAK DAERAH ALIRAN SUNGAI BERINGIN DENGAN METODE RASIONAL
Putra Muhammad Rifqi, 3211412056 (2017) ANALISIS SPASIAL DEBIT PUNCAK DAERAH ALIRAN SUNGAI BERINGIN DENGAN METODE RASIONAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (323kB) | Preview |
Abstract
Pemanfaatan lahan terbangun yang tidak terkontrol memberikan pengaruh terhadap besarnya air hujan yang menjadi aliran permukaan sehingga memperbesar debit puncak di DAS Beringin. Kebutuhan data yang berkaitan dengan DAS Beringin ketersedianya terbatas disebabkan oleh sejumlah alat yang rusak, sehingga data yang dihasilkan tidak tercatat secara relevan. Tujuan penelitian ini adalah 1). Menghitung debit puncak DAS Beringin dengan menerapkan metode Rasional; 2). Menganalisis secara spasial debit puncak DAS Beringin. Penelitian ini dilakukan di DAS Beringin yang dibagi menjadi lima bagian subDAS yaitu subDAS Demangan, subDAS Tikung, subDAS Dondong, subDAS Gondoriyo, dan subDAS Beringin hilir. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien aliran permukaan (C), intensitas hujan (I), dan luas DAS (A). Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi dokumentasi dan interpretasi. Pengolahan data intensitas hujan dengan persamaan Mononobe, koefisien aliran permukaan menurut Hassing, dan luas DAS. Debit puncak (Qp) dihitung dengan metode Rasional Qp = 0,00278. C. I. A menggunakan teknik overlay peta. Analisis spasial untuk mendapatkan informasi spasial terkait sebaran debit puncak dari kondisi ketiga variabel, yaitu koefisien aliran permukaan keterkaitanya dengan aktivitas manusia, nilai intensitas hujan yang jatuh dan luas daerah aliran per tiap subDAS terhadap total keseluruhan debit DAS Beringin. Penelitian ini menghasilkan debit puncak (Qp) DAS Beringin sebesar 25,5 m3/dtk dengan rincian debit puncak lima subDAS tertinggi hingga terendah berturut-turut, yaitu subDAS Demangan, subDAS Tikung, subDAS Dondong, subDAS Beringin hilir, dan subDAS Gondoriyo dengan nilai masing-masing sebesar 10,8 m3/dtk (42,3%), 9,5 m3/dtk (37,3%), 2,4 m3/dtk (9,4%), 2,2 m3/dtk (8,6%) dan 0,6 m3/dtk (2,4%). Perbedaan kondisi sebaran spasial debit puncak DAS Beringin karena beberapa hal, yaitu karakteristik dari variasi nilai koefisien aliran permukaan, jumlah intensitas hujan yang masuk ke daerah aliran, dan luasan daerah aliran pada tiap subDAS. Saran penelitian ini adalah perhitungan debit puncak di DAS Beringin perlu dilakukan dengan metode lain dan analisis spasial DAS dilakukan pada hirarki DAS yang lebih rinci lagi, seperti pada skala subDAS mikro agar semakin baik memperloleh informasi spasial yang lebih detail. Pemerintah Kota Semarang daerah dan masyarakat diharapkan saling bekerjasama terkait Pengelolaan Sumber Daya air memberi penanganan khusus pada wilayah subDAS Demangan yang berpotensi menghasilkan debit puncak yang tinggi, seperti peninjauan kembali perizinan tata ruang dalam pemanfaatan lahan untuk permukiman, merealisasi bangunan teknis pengendalian aliran permukaan agar tidak terjadi luapan banjir.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis Spasial, Debit Puncak DAS, Metode Rasional |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > Dams, Irrigation, Agriculture |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 03 Dec 2018 17:55 |
Last Modified: | 05 Apr 2019 14:13 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31750 |
Actions (login required)
View Item |