MAKNA FILOSOFI TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN SRIMPI PEKALONGAN
LYZA ANGGRAINI PUTRI , 5402413041 (2017) MAKNA FILOSOFI TATA RIAS DAN BUSANA PENGANTIN SRIMPI PEKALONGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Pekalongan memiliki keanekaragaman budaya yang memberikan ciri tersendiri bagi daerah dan masyarakatnya. Termasuk didalamnya adalah budaya perkawinan yang mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan jaman. Pembahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk tata rias dan busana serta makna dan filosofi pengantin Srimpi. Dengan tujuan untuk mengetahui bentuk tata rias dan busana serta makna dan filosofi pengantin Srimpi. Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah bentuk serta makna filosofi yang terkandung dalam tata rias dan busana pengantin Srimpi. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Pekalongan tepatnya di Kecamatan Kajen. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2017. Tempat pengambilan data di LKP Pelita Kajen Pekalongan. Sumber data yakni informan/narasumber ahli. Teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, data yang diperoleh kemudian diolah menjadi deskriptif naratif diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah bentuk tata rias wajah pengantin memiliki ciri khas bedak berwarna kekuningan, eye shadow berwarna coklat, alis melengkung indah, blush on merah samar-samar, lipstik merah sirih dan pada riasan dahi (paes) pengantin wanita yang disebut capit yuyu. Tata rias pengantin pria disebut mondho-mondho. Busana yang digunakan pengantin putri adalah kebaya bludru model kutu baru. Busana pengantin pria menggunakan setelan jas berwarna hitam, dasi kupu, kacamata hitam dan sepatu hitam. Makna filosofi tata rias pengantin putri memakai bedak kekuningan melambangkan Sifat lemah lembut menampilkan keanggunan secantik bidadari. Tata rias mondho-mondho memiliki makna kesederhanaan. Saran masyarakat Pekalongan harus ikut melestarikan, Sosialisasi perlu dilakukan melalui kegiatan seminar-seminar, memodifikasi dengan muslim.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna, Filosofi, Tata Rias, Pengantin Srimpi, Pekalongan |
Subjects: | L Education > Special Education T Technology > TY Pendidikan Kesejahteraan Keluarga > TY4 Tata Kecantikan S1 |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Tata Kecantikan, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 12 Nov 2018 16:21 |
Last Modified: | 02 Apr 2019 18:23 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/31637 |
Actions (login required)
View Item |