Galih Suryo Pratikno , 2101412178 (2017) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWAWANCARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN MEDIA KARTU GAGASAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 5 BATANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF - Published Version Download (801kB) | Preview

Abstract

Keterampilan berwawancara siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang belum memenuhi kriteria ketunasan minimal yang ditentukan yaitu 75. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bahasa dan sastra Indonesia kelas VIII SMP Negeri 5 Batang, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam berwawancara dengan narasumber. Nilia rata-rata keterampilan berwawancara siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang hanya 68,3. Siswa tidak terlihat antusias dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran berwawancara. Mereka menganggap mata pelajaran bahasa Indonesia mudah. Padahal dalam kenyataannya, siswa masih kesulitan dalam mengembangkan pertanyaan wawancara. Selain itu, siswa belum mampu menerapkan etika berwawancara dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti memberikan solusi dengan menggunakan model pembelajaran Quantum dan media kartu gagasan dalam pembelajaran berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana proses pembelajaran berwawancara menggunakan model pembelajaran Quantum dengan media kartu gagasan pada siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang? (2) Bagaimana peningkatan keterampilan berwawancara menggunakan model pembelajaran Quantum dengan media kartu gagasan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang? (3) Bagaimana perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran berwawancara menggunakan model pembelajaran Quantum dengan media kartu gagasan siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang? Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek penelitian ini yaitu keterampilan berwawancara siswa kelas VIII E SMP Negeri 5 Batang yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data menggunkan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes keterampilan berwawancara, sedangkan instrumen nontes berupa observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan pada semua aspek penelitian. Hasil tes keterampilan berwwancara mengalami peningkatan sebesar 9,50 poin atau sebesar 13,5%. Nilai rata-rata siswa siklus I yaitu 70,37 dalam kategori cukup, setelah dilakukan tindakan siklus II mencapai 79,87 dengan vii kategori baik. Selain itu, perilaku siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan positif setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memberi saran kepada guru bahasa dan sastra Indonesia agar menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat sehingga siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Para peneliti di bidang bahasa dan sastra Indonesia hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan berwawancara Penelitian bisa dilakukan dengan menggunakan model atau media pembelajaran yang lain sehingga dapat menjadi alternatif pilihan dalam pembelajaran berwaancara.

Actions (login required)

View Item