PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Di Polres Semarang)


BAYU LUTHFI ARDIANSYAH , 8111412283 (2017) PENYIDIKAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA YANG DILAKUKAN OLEH ANAK (Studi Di Polres Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111412283.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Narkoba adalah zat atau obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kesehatan. Tetapi sekarang keberadaan narkoba berubah / bergeser dan banyak yang menyalahgunakannya. Penyalahgunaan narkoba mendorong adanya peredaran gelap yang menyasar tidak hanya pada kalangan orang dewasa tetapi juga menyasar pada kalangan anak. Keterlibatan anak dalam penyalahgunaan narkoba dari ke hari selalu meningkat, tidak hanya sebagai pengguna tetapi juga terlibat dalam peredarannya. Oleh karenanya ketika anak menjadi pelaku tindak pidana, polisi sebagai penyidik atau ujung tombak sistem peradilan pidana harus berhatihati dalam mengambil keputusan dengan tetap mempertimbangkan sifat dan ciri khas anak tersebut. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Bagaimana pelaksanaan penyidikan tindak pidana narkoba yang dilakukan oleh anak di Polres Semarang. (2) Apa saja unsur-unsur yang digunakan oleh penyidik dalam pelaksanaan penyidikan sebagai dasar penerapan sanksi terhadap anak pelaku tindak pidana narkoba di Polres Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penlitian yuridis sosiologis. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan analisis data dalam penelitian hukum tersebut digunakan sifat analasis deskriptif dalam penelitian. Hasil penelitian yang didapat bahwa pada tahap penyidikan, proses penanganan anak dilakukan secara khusus dan berbeda dengan proses penanganan orang dewasa, mengingat anak adalah generasi penerus bangsa. Seperti misal pada perkara anak, penyidik wajib meminta pertimbangan dari BAPAS (Balai Pemasyarakatan) untuk kepentingan kelangsungan hidup anak. Untuk jangka waktu penahanan saat proses penyidikan anak paling lama 7 hari dengan perpanjangan 8 hari. Penahanan dilakukan di tempat terpisah dengan ruang penahanan orang dewasa. Aparat penyidik dalam melakukan memeriksa tidak memakai pakaian dinas, dengan tujuan agar anak tidak takut saat diperiksa. Selain itu proses penyidikan terhadap tersangka anak adalah penyidiknya harus khusus penyidik anak. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat perlakuan khusus yang diberikan kepada tersangka anak berdasarkan undang-undang, hal ini dikarenakan anak memiliki sifat dan ciri khusus sehingga diperlukan penanganan secara khusus juga. Mengenai unsur-unsur yang digunakan penyidik dalaam pelaksanaan penyidikan sebagai dasar penerapan sanksi yaitu meliputi: (1) unsur “barang siapa” dan “setiap orang”. (2) unsur “dengan tanpa hak melawan hukum”. (3) unsur “memiliki, menyimpan, dan atau membawa psikotropika”. (4) unsur “memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standard dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan dan mutu”. (5) unsur “memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar’.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Narkoba; Penyidikan; Tindak Pidana; Anak.
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Indah Tri Pujiati
Date Deposited: 05 Mar 2018 12:28
Last Modified: 05 Mar 2018 12:28
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/30111

Actions (login required)

View Item View Item