Nurul Asyifah , 2101412063 (2017) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DAN SLOGAN BERMUATAN KARAKTER DISIPLIN DENGAN METODE CURAH GAGASAN PADA SISWA KELAS X SMA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Download (3MB)

Abstract

Media poster adalah sebuah alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Poster dianggap kombinasi visual yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud menangkap gagasan yang berarti. Media slogan adalah perkataan atau kalimat yang menarik perhatian pembaca yang bertujuan untuk mengiklankan sesuatu. Untuk dapat mengetahui keefektifan media poster dan media slogan dilakukan penelitian dengan menerapkan kedua media tersebut pada keterampilan menulis paragraf persuasi mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas X SMA. Masalah yang dikaji dalam penilitian ini adalah (1) bagaimana keefektifan menulis paragraf persuasif menggunakan media poster bermuatan katakter disiplin dengan metode curah gagasan pada siswa kelas X SMA, (2) bagaimana keefektifan menulis paragraf persuasif menggunakan media slogan bermuatan katakter disiplin dengan metode curah gagasan pada siswa kelas X SMA, (3) bagaimana perbedaan keefektifan menulis paragraf persuasif antara kelompok yang menggunakan media poster bermuatan katakter disiplin dengan kelompok yang menggunakan media slogan bermuatan karakter disiplin dengan menggunakan metode curah gagasan pada siswa kelas X SMA. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain penelitian kuasi pretest-postest two experimental group design. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA dengan sampel siswa kelas X-4 menjadi eksperimen satu yang mendapat perlakuan media poster, sedangkan kelas X-5 menjadi kelas eksperimen dua yang mendapat perlakuan media slogan. Pada prinsipnya terdapat tiga kegiatan dalam penelitian ini. Yaitu tes awal (pretest), pemberian perlakuan, dan tes akhir (postest). Penelitian ini dilakukan guna mengetahui tingkat keefektifan media pembelajaran dalam keterampilan menulis paragraf persuasi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melalui dua aspek, yaitu proses dan hasil. Dalam proses kegiatan pembelajaran peneliti menerapkan dua media yang digunakan sebagai acuan untuk dapat menentukan tema atau ide pokok paragraf persuasi. Media poster dan slogan yang digunakan sudah ditentukan oleh peneliti yang berkaitan dengan karakte disiplin. Setelah siswa dapat menentukan tema dari media yang disediakan peneliti, siswa mulai menyusun sebuah tulisan dengan menggunakan metode curah gagasan. Hasil dari curah gagasan akan dikembangkan lagi menjadi sebuah paragraf persuasi yang utuh dengan menggunakan bahasa yang lebih baku. Keefektifan media poster dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan postest. Hal ini berdasarkan rerata pretes dan postes keterampilan (63,15 ≠ 76,87). Penghitungan uji beda sampel berpasangan juga menunjukkan bahwa nilai sig = 0,000 <0,05 artinya ada perbedaan antara nilai rata-rata pretes dengan nilai rata-rata postes. Keefektifan media slogan dalam pembelajaran menulis paragraf persuasi memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dan postest. Hal ini berdasarkan rerata pretes dan postes keterampilan (62,81 ≠ 70,93). Penghitungan uji beda sampel berpasangan juga menunjukkan bahwa nilai sig = 0,000 <0,05 artinya ada perbedaan antara nilai rata-rata pretes dengan nilai rata-rata postes.Pembelajaran menulis paragraf persuasi pada kelas X menggunakan media poster lebih efektif dibandingkan dengan media slogan. Pada aspek keterampilam, nilai rata-rata siswa kelas poster > kelas slogan, yakni 76,87 > 70,93. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai sig = 0,932 > 0,05. Maka H0 diterima dan Ha ditolak. Selain itu, hasil dari kegiatan menulis paragraf persuasi diperoleh kenaikan ratarata, siswa pada kelompok eksperimen 1 sebesar 13,72 %, sedangkan pada kelompok eksperimen 2 peningkatan nilai rata-ratanya sebesar 8,12 %. Selisih persentase rata-rata nilai kedua kelompok sampel tersebut sebesar 5,6 %. Jadi, diperoleh simpulan bahwa kelompok eksperimen 1 lebih unggul 5,6 % dibanding kelompok eksperimen 2. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran menulis paragraf persuasi menggunakan media poster lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran menulis paragraf persuasi menggunakan media slogan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan (1) hendaknya guru bahasa Indonesia dapat menggunakan media poster dalam pemeblajaran menulis paragraf persuasi dibanding dengan media slogan karena sudah teruji keefektifannya, (2) peneliti di bidang bahasa dan sastra Indonesia hendaknya menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pijakan untuk melakukan penelitian.

Actions (login required)

View Item