MODEL PENANGANAN BAGI PENGEMIS GELANDANGAN DAN ORANG TERLANTAR DI KABUPATEN BANYUMAS


NOVI NUR ROHMAH , 8111413322 (2017) MODEL PENANGANAN BAGI PENGEMIS GELANDANGAN DAN ORANG TERLANTAR DI KABUPATEN BANYUMAS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 8111413322.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Permasalahan mengenai Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di Kabupaten Banyumas yang masih tergolong tinggi memerlukan upaya penanganan yang tepat guna mengurangi jumlah Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT). Berdasarkan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”. Dengan adanya dasar tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Banyumas berupaya untuk menangani Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) melalui model penanganan yang sudah dirancang serta diatur dalam suatu peraturan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model penanganan yang diterapkan serta alasan penerapannya. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu hukum khususnya hukum dan masyarakat. selain itu, penelitian ini bermanfaat agar Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT), mendapatkan informasi serta kepercayaan bahwa pemerintah akan membantu menangani masalah kemiskinan melalui model penanganan yang telah disediakan secara layak dan manusiawi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis sosiologis dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini sumber data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini yaitu: pertama, pengaturan model penanganan Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di Kabupaten Banyumas melalui menerapkan Peraturan Pemerintah Kabupaten Banyumas Nomor 16 Tahun 2015 Tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat. Berdasarkan teori negara kesejahteraan (welfare state), negara tidak hanya bertugas sebagai penjaga malam, akan tetapi negara berperan sebagai pelayan publik. Untuk itu, dalam menangani Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) pemerintah melakukan beberapa upaya penanganan melalui model penanganan seperti preventif, represif, rehabilitatif dan bimbingan lanjut, yang diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan. Yang kedua, pengaturan model penanganan bagi Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di terapkan dengan alasan dianggap efektif mengurangi jumlah Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) serta dapat meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah daerah diharapkan dapat menerapkan model penanganan secara menyeluruh di semua wilayah Kabupaten Banyumas. Selain itu, masyarakat diharapkan turut berperan dalam menangani Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) dengan melapor atau memberikan sumbangan untuk proses penanganan bagi Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Model Penanganan, Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar.
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > KB Hukum
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 15 May 2019 19:07
Last Modified: 15 May 2019 19:07
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29954

Actions (login required)

View Item View Item