PENGARUH INFORMASI DAN SOSIALISASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN UKURAN USAHA TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Koperasi Pondok Pesantren di Kota Semarang)
Muhamad Sururudin , 7211413148 (2017) PENGARUH INFORMASI DAN SOSIALISASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN UKURAN USAHA TERHADAP IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Koperasi Pondok Pesantren di Kota Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Koperasi adalah sokoguru perekonomian Indonesia yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, koperasi mempunyai berbagai permasalahan khususnya dalam hal penyusunan laporan keuangan. Pemerintah telah mengesahkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan yang lebih sederhana sehingga mempermudah koperasi dan UMKM dalam menyusun laporan keuangan sesuai standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi SAK ETAP pada pengurus Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren). Faktor-faktor tersebut adalah informasi dan sosialisasi, budaya organisasi, skala usaha, dan ketidakpastian lingkungan. Populasi penelitian ini adalah seluruh Kopontren di Kota Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang diambil dengan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Metode analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi moderasi (Moderated Regression Analysis/MRA) dengan uji nilai selesih mutlak. Dari hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa rata-rata implementasi SAK ETAP pada Kopontren di Kota Semarang dalam kriteria cukup, informasi dan sosialisasi dalam kriteria cukup, budaya organisasi dalam kriteria cukup, skala usaha dalam kriteria sangat kecil, dan ketidakpastian lingkungan dalam kriteria tinggi. Hasil penelitian menunjukan menunjukan informasi dan sosialisasi serta ukuran usaha berpengaruh positif terhadap implementasi SAK ETAP, sedangkan budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap implementasi SAK ETAP. Sementara ketidakpastian lingkungan memoderasi budaya organisasi dengan implemnentasi SAK ETAP, tetepi tidak memoderasi hubungan informasi dan sosialisasi serta ukuran usaha terhadap implementasi SAK ETAP. Saran yang diberikan antara lain Kopontren diharapkan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP, serta pihak-pihak terkait yang dapat memberikan informasi dan sosialisasi seperti Dinas Koperasi dan UMKM Kota atau Provinsi, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk memberikan pelatihan SAK ETAP secra berkelanjutan kepada Kopontren.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Informasi dan Sosialisasi, Budaya Organisasi, Ukuran Usaha, Ketidakpastian Lingkungan |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting H Social Sciences > HG Finance |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Akuntansi, S1 |
Depositing User: | Eko Handoyo Eko |
Date Deposited: | 15 Feb 2018 18:51 |
Last Modified: | 15 Feb 2018 18:51 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29931 |
Actions (login required)
View Item |