INVENTARISASI CERITA RAKYAT DI KABUPATEN SUKOHARJO DAN ALTERNATIFNYA SEBAGAI BAHAN
NurulHikmah , 2601410082 (2016) INVENTARISASI CERITA RAKYAT DI KABUPATEN SUKOHARJO DAN ALTERNATIFNYA SEBAGAI BAHAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (417kB) | Preview |
Abstract
Cerita rakyat merupakan suatu cerita yang mampu menjadi alat komunikasi yang baik.Melalui cerita rakyat, pengenalan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya Jawa yang tumbuh dan berkembang di daerah Kabupaten Sukoharjo menjadi lebih mudah.Pengenalan seni dan budaya tersebut juga sangat penting untuk tetap lestarinya kebudayaan bangsa.Pengenalan budaya tersebut merupakan sebuah proses membangun pendidikan karakter generasi penerus bangsa untuk tetap sadar terhadap nilai-nilai budaya bangsa. Seperti yang dijelaskan oleh Salahudin dan Alkrienciehie (2013:46), adapun alur pikir pembangunan karakter bangsa salah satunya adalah dikarenakan adanya permasalahan bangsa dan negara tentang memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa.Kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa saat ini menurun.Semakin banyaknya pengaruh dari budaya barat yang masuk ke negara Indonesia membuat masyarakat terutama generasi penerus tidak banyak mengenal nilai-nilai budaya bangsa.Cerita-cerita rakyat yang sudah mulai menghilang dari perbincangan masyarakat membuat generasi penerus tak mengenal banyak cerita yang ada di daerah mereka.Generasi penerus lebih tertarik dengan cerita-cerita percintaan atau cerita-cerita bangsa barat.Bukan karena hanya itu yang ada, namun karena memang mereka sudah jarang atau tidak pernah mendengar cerita rakyat dari orang tua atau masyarakat yang lebih tua. Untuk tetap menjaga kelestarian budaya, khususnya di Kabupaten Sukoharjo, maka perlu dilakukan inventarisasi cerita rakyat.Inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo memang sudah pernah dilakukan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Olahraga, dan Pemuda Kabupaten Sukoharjo.Namun, masih banyak cerita yang belum terinventarisasi.Inventarisasi tersebut dilakukan sebagai wujud apresiasi kultural warga masyarakat Kabupaten Sukoharjo.Selain melakukan inventarisasi, pengenalan budaya sangat perlu dilakukan.Dengan mengenalkan atau menyebarluaskan cerita rakyat tersebut melalui sektor pendidikan. Pendidikan adalah salah satu tempat paling baik untuk proses pengenalan budaya, adat-istiadat, nilai-nilai, serta norma-norma sosial. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1)Bagaimana proses inventarisasi cerita rakyat berbahasa Jawa di Kabupaten Sukoharjo, (2) Bagaimana hasil inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo dalam bentuk kumpulan cerita rakyat berbahasa Jawa, (3) Bagaimana cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo dapat dijadikan bahan ajar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo, mendeskripsikan hasil inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo dalam bentuk kumpulan cerita rakyat berbahasa Jawa, dan untuk menghasilkan alternatif bahan ajar cerita rakyat ix untuk SMP di Kabupaten Sukoharjo. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pengertian cerita rakyat. Penelitian ini menggunakan pendekatan folklor dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan (1) proses inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari tiga tahap, yaitu:(a) tahap observasi dan dokumentasi, yaitu tahap tanya jawab dengan petugas serta mencatat cerita-cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo yang sudah diinventarisasi oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Olahraga, dan Pemuda, (b) tahap wawancara dengan informan, yaitu tahap untuk mendapatkan informasi-informasi atau cerita-cerita di Kabupaten Sukoharjo yang belum terinventarisasi, (c) tahap pengarsipan cerita rakyat dalam bentuk tertulis, yaitu dengan menulis cerita-cerita dari informan dalam bentuk buku. (2) hasil inventarisasi cerita rakyat di Kabupeten Sukoharjo berupa kumpulan cerita rakyat Kabupaten Sukoharjo yang mencakup cerita rakyat Ki Gathok lan Nyi Lanjar ing Pacinan Batu Seribu, Dumadine Gunung Sepikul, Sendhang Ki Truno Lele, Dumadine Desa Banmati, Dumadine Desa Wirun, Dumadine Dukuh Sirahan, Dumadine Dukuh Ngambil Ambil, Dumadine Desa Weru. (3) hasil inventarisasi dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo. Alternatif yang dihasilkan berupa kumpulan cerita rakyat berbahasa Jawa. Berdasarkan hasil inventarisasi cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo dapat disampaikan saran bahwa hasil inventarisasi cerita rakyat yang dibuat dalam bentuk kumpulan cerita rakyat ini bisa menjadi salah satu upaya pelestarian cerita rakyat di Kabupaten Sukoharjo agar tidak dilupakan oleh generasi penerus dan tidak hilang tergerus zaman. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai salah satu sumber alternatif pengajaranBahasaJawa di sekolah.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci:Cerita rakyat, Inventarisasi, Kabupaten Sukoharjo |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > Indonesian Literature P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Eko Handoyo Eko |
Date Deposited: | 19 Jan 2018 13:04 |
Last Modified: | 19 Jan 2018 13:04 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/29327 |
Actions (login required)
View Item |