PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 38 SEMARANG


Fadilatuzzahro , 2101412065 (2016) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 38 SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2101412065.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (478kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan hasil observasi awal keterampilan menulis puisi pada peserta didik kelas VIII D SMPN 38 Semarang masih tergolong rendah karena belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 74. Permasalahan yang menyebabkan rendahnya keterampilan menulis puisi peserta didik di antaranya: peserta didik kesulitan dalam mengembangkan ide, sehingga puisi yang dihasilkan peserta didik belum maksimal, peserta didik kesulitan dalam menulis diksi dalam menulis puisi dan hasil tes awal menunjukkan rata-rata di bawah KKM. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan peserta didik dalam menulis puisi, peneliti memberikan solusi dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dengan media kartu kuartet. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model Explicit Instruction dengan media kartu kuartet pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 38 Semarang, (2) Bagaimana peningkatan kemampuan menulis puisi siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan model Explicit Instruction dengan media kartu kuartet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 38 Semarang, (3) Bagaimana perubahan sikap siswa kelas VIII SMP Negeri 38 Semarang terhadap pembelajaran menulis puisi dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Explicit Instruction dengan media permainan kartu kuartet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 38 Semarang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi. Penelitian ini terdiari atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Tes berupa menulis puisi, sedangkan nontes berupa observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto. Analisis data meliputi data kuantitatif dan data kualitatif. Pada proses pembelajaran keterampilan menulis puisi, guru juga melakukan perbaikan dari siklus I ke siklus II untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan (1) proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran model model Explicit Instruction dengan media kartu kuartet pada siklus I dan siklus II berlangsung cukup baik, dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup sesuai dengan rencana pembelajaran. Hasil tes keterampilan menulis puisi menggunakan model Explicit Instruction dengan media kartu kuartet kata rata-rata hasil menulis puisi yang didapat siswa dalam siklus I sebesar 70,8 dengan ketuntasan 100% dapat dikategorikan cukup karena siswa masih belum mampu menulis puisi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, sebagian besar siswa belum mampu mengembangkan kata-kata dalam menulis puisi dan siswa masih cenderung mencoret-coret pekerjaan mereka, tetapi siswa sudah baik pada aspek kesesuain isi dengan judul dan tipografi. Kategori sangat baik dengan rentang skor 85-100 dicapai oleh 4 siswa atau sebesar 12,90%. Untuk kategori baik dengan rentang skor 74-85 dicapai oleh 15 siswa atau sebesar 48,38%. Untuk kategori cukup dengan rentang nilai 60- 75 dicapai oleh 6 siswa atau 19,36 %. Sedangankan untuk kategori kurang dengan rentang skor 0-59 dicapai oleh 6 siswa atau 19,36%. Kemampuan siswa dalam keterampilan menulis puisi secara tertulis tergolong cukup, sehingga masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil yang dicapai siswa dalam menulis puisi lebih maksimal. Dalam pembelajaran menulis menulis puisi Explicit Instruction dengan media kartu kuartet siklus I tercatat 25 peserta didik atau 80,64% menunjukkan aspek sikap kesiapan peserta didik mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 12,9% yaitu menjadi 29 peserta didik atau 93,54 %,% pada aspek ketrtarikan peseta didik mengikuti pelajaran, pada siklus I tercatat 26 peserta didik atau 83,87% aspek keaktifan peserta didik dalam menulis puisi mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 6,45 % menjadi 28 peseta didik atau 90,32%. pada siklus I tercatat 25 peserta didik atau 80,64%, aspek kesuriusan peserta didik mengikuti proses pembelajaran pada siklus II sebesar 83,87% menjadi 26 peseta didik, pada siklus I tercatat 22 peserta didik atau 70,96% aspek keaktifan peserta didik selama mengikuti pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 9354,% menjadi 29 peserta didik atau mengelami peningkatan sebesar 22,58. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru pelajaran Bahasa Indonesia dalam mempelajarkan menulis puisi menerapakan model dan pemilihan media pembelajaran yang tepat agar peserta didik merasa senang, tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Bagi praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dapat melakukan penelitian yang serupa dengan menggunakan model pembelajaran dan media yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif model dan media lain dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: menulis puisi, model Explicit Instruction, media kartu kuartet.
Subjects: L Education > Special Education > Language and literature education
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: Users 98 not found.
Date Deposited: 22 Dec 2017 12:29
Last Modified: 22 Dec 2017 12:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28671

Actions (login required)

View Item View Item