PERBEDAAN SELF CONTROL REMAJA SEKOLAH FORMAL DANHOMESCHOOLING
Muhammad Tiar Farhan , 1511411118 (2015) PERBEDAAN SELF CONTROL REMAJA SEKOLAH FORMAL DANHOMESCHOOLING. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (272kB) | Preview |
Abstract
Salah satu faktor yang dapat menekan perilaku negatif pada remaja adalah adanya self control yang baik, self control dipengaruhi oleh interaksi sosial. Hasil penelitian Molina (2006), Setiawati dan Suparno (2010) mengungkapkan ada perbedaan tingkat interaksi sosial pada remaja sekolah formal dan homeschooling, berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti memiliki asumsi awal bahwa ada perbedaan self control pada remaja sekolah formal dan homeschooling. Sehingga peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada perbedaan self control pada remaja sekolah formal dan homeschooling. Pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subyek penelitian adalah remaja berusia 15-18 tahun yang menempuh pendidikan formal dan homeschooling program distance learning Di Tangerang minimal selama satu tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan skala self control yang berisi 44 aitem. Jumlah sampel sebanyak 150 orang, terdiri dari 75 orang remaja pendidikan formal dan 75 orang remaja homeschooling. Koefisien validitas skala self control antara 0,304 sampai dengan 0,711 dengan taraf signifikansi 5%, dan koefisien reliabilitas sebesar 0,923. Distribusi data pada penelitian ini adalah normal dan homogen. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan t-test. Dengan menggunakan t-test hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan self control pada remaja sekolah formal dan homeschooling. Perbedaan tersebut juga dapat dilihat dari mean empirisnya, sehingga diperoleh data bahwa self control remaja sekolah formal lebih tinggi dibandingkan dengan remaja homeschooling. Selanjutnya melalui penelitian ini didapatkan hasil berupa aspek self control yang menyumbang nilai paling tinggi dalam munculnya self control pada kedua kelompok subjek adalah aspek behavioral control atau kontrol perilaku. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi lembaga sekolah formal agar dapat terus meningkatkan kemampuan self control siswa dengan lebih memanfaatkan dan mendorong bimbingan konseling untuk membuat program pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan self control bagi seluruh siswa. Bagi penyelenggara homeschooling, perlu adanya peningkatan intensitas monitoring yang dilakukan secara rutin dan berkala serta kegiatan yang menuntut interaksi sosial yang tinggi misalnya seperti outbond dan study tour, sehingga dapat lebih menstimulus dan meningkatkan kemampuan self control seluruh remaja homeschooling menjadi lebih tinggi.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Homeschooling, Sekolah Formal, Self control. |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology > Student Behavior |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Indah Tri Pujiati |
Date Deposited: | 21 Dec 2017 12:53 |
Last Modified: | 21 Dec 2017 12:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28619 |
Actions (login required)
View Item |