PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT PADA ITIK YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF DAN SEMI INTENSIF
Rohmawati , 4411412006 (2016) PREVALENSI EKTOPARASIT DAN ENDOPARASIT PADA ITIK YANG DIPELIHARA SECARA INTENSIF DAN SEMI INTENSIF. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (906kB) | Preview |
Abstract
Itik merupakan salah satu hewan unggas yang cukup dikenal oleh masyarakat karena daging dan telurnya yang lezat, namun dalam pemeliharaannya terdapat ektoparasit dan endoparasit yang menimbulkan penyakit pada itik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit dan endoparasit pada itik yang dipelihara secara intensif dan semi intensif dan mendeskripsikan prevalensi ektoparasit dan endoparasit pada itik yang dipelihara secara intensif dan semi intensif. Sampel itik yang digunakan sebanyak 20 ekor itik yang dipelihara secara intensif di kecamatan Banyubiru dan 20 ekor itik yang dipelihara secara semi intensif di kecamatan Boja. Metode identifikasi ektoparasit dan endoparasit menggunakan metode langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada itik yang dipelihara secara intensif ditemukan ektoparasit sebanyak 4 spesies (L. caponis, M. stramineus, M. domestica dan L. sericata) dan endoparasit sebanyak 10 spesies (S. papilosus, S. stercoralis, T. saginata, S. mansoni, C.philippinensis, O. vermicularis, A. lumbricoides, T. spiralis, S. haematobium dan Toxocara sp). Pada itik yang dipelihara secara semi intensif, ditemukan 5 spesies ektoparasit (L. caponis, M. stramineus, M. domestica dan L. sericata dan S. calcitrans) dan 9 spesies endoparasit (S. papilosus, S. stercoralis, T. saginata, S. mansoni, C.philippinensis, O. vermicularis, A. lumbricoides, D. dendriticum dan Toxocara sp). Pada sistem pemeliharaan itik secara intensif, prevalensi ektoparasit paling tinggi adalah Lipeurus caponis sebesar 65% dan terendah adalah Menacanthus stramineus sebesar 5%. Pada itik yang dipelihara secara semi intensif prevalensi tertinggi adalah Lipeurus caponis sebesar 90% dan terendah Menacanthus stramineus sebesar 5%. Pada sistem pemeliharaan secara intensif, prevalensi endoparasit paling tinggi adalah Strongyloides papilosus sebesar 70% dan terendah adalah A. lumbricoides, Toxocara sp, C. philippinensis, S. haematobium, S. mansoni dan T. spiralis sebesar 5%. Pada sistem pemeliharaan secara semi intensif, prevalensi endoparasit paling tinggi adalah A. lumbricoides sebesar 60% dan terendah adalah S. papilosus, C. philippinensis, S. mansoni, D. dendriticum, T. saginata dan O. vermicularis sebesar 5%.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ektoparasit, endoparasit, intensif, itik, prevalensi, semi intensif |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 30 Nov 2017 14:26 |
Last Modified: | 30 Nov 2017 14:26 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/28014 |
Actions (login required)
View Item |