ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN KEPADATAN PENDUDUK DAN ANGKA BEBAS JENTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TAHUN 2015
Agcrista Permata Kusuma, 6411411168 (2015) ANALISIS SPASIAL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN KEPADATAN PENDUDUK DAN ANGKA BEBAS JENTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU TAHUN 2015. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
DBD merupakan penyakit menular yang memiliki angka morbiditas dan mortalitas tinggi. Puskesmas Kedungmundu merupakan wilayah endemis DBD dengan kasus yang tinggi. Berbagai program pengendalian vektor telah dilakukan, tetapi kasus DBD tetap tinggi. Diperlukan upaya dalam menentukan kebijakan strategi pengendalian vektor secara efektif dan efisien. SIG dapat digunakan untuk memonitor perkembangan penyakit DBD secara khusus dan cepat. Analisis spasial dalam SIG dapat digunakan untuk mengetahui pola penyebaran dan daerah potensi penularan DBD. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel wilayah memperhatikan proporsi sampel dengan jumlah sampel 146 responden. Pengambilan titik koordinat menggunakan GPS. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis spasial. Hasil perhitungan statistik spasial ANN diperoleh nilai Z-score = -11,054, terdapat pola spasial kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu. Nilai ANN = 0,52 < 1, artinya pola penyebaran kejadian DBD yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu adalah berkerumun/ clustered. Kesimpulan dalam penelitian ini sebaran kasus DBD memiliki keterkaitan secara spasial dengan kepadatan penduduk dan ABJ. Saran yang direkomendasikan agar masyarakat lebih meningkatkan perilaku 3M plus sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk. DHF is infectious diseases which has high morbidity and mortality rates. Kedungmundu PHC is an endemich region with a high case. Vector control program have been conducted, but DHF cases remains high. Be required to determine policy of vector control strategies effectively and efficiently. GIS can be used to monitor disease progression of DHF specifically and rapidly. Spatial analsys in GIS can be used to determine the pattern of distribution and areas of DHF potential transmission. The type of this research was analysis descriptive with cross sectional approach. The sampling technique used a sample area of attention to the proportion of the sample with 145 respondents of total sample. Capturing the coordinates used GPS. Data analisys used univariat and spatial analisys. Result of ANN obtained a Z-score= -11,054, there was a spatial pattern of dengue cases in Kedungmundu PHC. ANN value = 0,52 < 1, it meant that the pattern of DHF distribution in Kedungmundu PHC was clustered. The conclution of this research was DHF distribution cases has spatial correlation with density population and figures non larvae. The proposed recommendation in order to people increase 3M plus behavior as mosquito eradication efforts.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | DHF, Density Population, Figures Non Larvae, Spatial Analysis, DBD, Kepadatan Penduduk, ABJ, Analisis Spasial |
Subjects: | O Sport > Ilmu Keolahragaan O Sport > Ilmu Kesehatan Masyarakat O Sport > Education, Training, Research |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Keolahragaan > Kesehatan Masyarakat, S1 |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 28 Nov 2017 16:14 |
Last Modified: | 28 Nov 2017 16:14 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27875 |
Actions (login required)
View Item |