PENGEMBANGAN MODEL EKOWISATA DI DESA SEMBUNGAN KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO
Ghea Pradhipta , 3211411040 (2016) PENGEMBANGAN MODEL EKOWISATA DI DESA SEMBUNGAN KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (470kB) | Preview |
Abstract
Pemanfaatan pariwisata sudah memberikan keuntungan perekonomian untuk masyarakat lokal, namun permasalahan lingkungan akibat meningkatnya jumlah kunjungan harus dipikirkan dalam penyelenggaraan pariwisata yang berkelanjutan. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan potensi dan pelaksanaan pariwisata di Desa Sembungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi, dan kegiatan pariwisata yang berlangsung dengan Kriteria dan Indikator Ekowisata Indonesia (KIEI) Tahun 2009 serta pengembangan model ekowisata sederhana. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis deskriptif persentase. Sampel penelitian ini adalah 100 responden pengunjung dengan pengambilan data menggunakan teknik isidental random sampling dengan mengajukan pertanyaan menggunakan lembar kuesioner. Data tentang potensi berasal dari observasi lapangan yang diambil di kawasan Desa Sembungan. Untuk verifikasi kajian ekowisata, teknik yang digunakan adalah evaluasi formatif kegiatan pariwisata yang tengah berlangsung dengan penerapan KIEI. Berdasarkan hasil kajian tersebut, maka diperoleh hasil dalam penyederhanaan pengembangan model ekowisata dalam penyelenggaraan pengelolaan ekowisata khususnya di Desa Sembungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Desa Sembungan memiliki potensi pengembangan model ekowisata namun belum dikembangkan secara maksimal. Atraksi wisata yang paling utama adalah pemandangan Golden Sunrise Bukit Sikunir, Telaga Cebong, Curug Sikarim, Silaka dan Sikuwung, Gunung Pakuwaja dan Bukit Seroja. Kearifan lokal serta potensi pendukung yaitu keberadaan flora dan fauna yang beragam di wilayah tersebut. Daya tarik lain yang mendukung ekowisata yaitu potensi budaya dari komunitas kesenian Desa Sembungan. Diperkuat dengan tanggapan wisatawan dengan analisis data potensi berdasarkan 5 kriteria pengelolaan ekowisata sesuai panduan KIEI dengan hasil pelaksanaan kegiatan konservasi 68,14% kategori baik, partisipasi masyarakat 60,96% kategori cukup, kegiatan pariwisata edukatif 44,17% kategori cukup, pelaksanaan ekonomi 63,25% kategori baik dan pelaksanaan kendali menekan dampak negatif sebesar 64,35% kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian wisatawan menyatakan sangat setuju dengan pengelolaan pariwisata dengan model ekowisata dengan persentase 81,5%. Hasil kajian pelaksanaan pariwisata menunjukkan bahwa beberapa indikator yang diamati memenuhi kriteria penyelenggaraan ekowisata khususnyadengan KIEI namun masih terdapat banyak ketidak sesuaian dalam pengelolaan model ekowisata di Desa Sembungan. Untuk itu perencanaan model ekowisata awal perlu dilakukan sebelum penyelenggaraan dan pengelolaannya di Desa Sembungan. Selain itu kegiatan pariwisata perlu secara kontinyu dilakukan evaluasi agar kegiatan pariwisata yang terselenggara tidak mengurangi kelestarian alami yang ada. Dalam implementasi diperlukan pelatihan dan pendampingan terhadap masyarakat oleh pemerintah yang bekerja sama dengan pelaku pasar.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekowisata, Model, Pengembangan, Kriteria Ekowisata, Desa Sembungan. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > Ecotourism |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 13 Nov 2017 12:39 |
Last Modified: | 13 Nov 2017 12:39 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/27419 |
Actions (login required)
View Item |