Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansi Pada Masyarakat di eks-karesidenan Banyumas
Ganjar Triadi, 2102405651 (2009) Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansi Pada Masyarakat di eks-karesidenan Banyumas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (Pepali Adipati Wirasaba dan Relevansi Pada Masyarakat di eks-karesidenan Banyumas)
- Published Version
Download (7MB) | Preview |
Abstract
Pepali Adipati Wirasaba merupakan sebuah pepali yang melatarbelakangi lahirnya pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas yang meliputi kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara. Pepali yang ada di ekskaresidenan dimungkinkan memiliki simbol dan makna yang tersembunyi, sehingga perlu diketahui simbol dan makna apa saja yang terkandung dalam pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas. Pepali yang ada di ekskaresidenan Banyumas hidup, dipercaya, dan dilaksanakan secara turun temurun pada masyarakat di empat kabupaten di eks-karesidenan Banyumas. Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan, rumusan masalah pada penelitian ini adalah simbol dan makna apa saja yang terdapat pada pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas, dan relevansinya pada masyarakat di ekskaresedenan Banyumas yang meliputi kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui simbol dan makna apa saja yang terdapat dalam pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas, dan bagaimanakah relevansi pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas pada masyarakat di kabupaten Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Banjarnegara, apakah pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas masih dilaksanakan oleh masyarakat atau tidak. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian simbol dan makna dan relevansi pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas adalah pendekatan folklor dalam bentuk lisan dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Hasil dari penelitian adalah dapat diketahui simbol dan makna pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas. Pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas sebagian besar merupakan simbol dari penghormatan terhadap leluhur, penghormatan terhadap pimpinan, tidak menanamkan sifat jahat dalam hati, dan penghormatan terhadap sang maha pencipta. Simbol dan makna yang terkandung dalam pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas perlu diungkap agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap tujuan sebenarnya dari pepali tersebut, selain itu diketahui pula relevansi pepali di masyarakat. Pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas masih relevan di masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat masih mempercayai pepali tersebut. Masyarakat tidak berani melanggar dikarenakan takut mendapat akibat dari pelanggaran terhadap pepali. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas hendaknya tetap diwariskan kepada generasi penerus dan dilestarikan karena pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas merupakan kekayaan budaya yang dapat menjadi jargon dan ciri khas dari kebudayaan Banyumasan. Pepali yang ada di eks-karesidenan Banyumas hendaknya tidak dipahami secara primitif, tetap dipahami secara rasional dan religius sehingga tidak menyesatkan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | foklor lisan, pepali, wirasaba, simbol, makna, relevansi |
Subjects: | P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1) |
Depositing User: | Hapsoro Adi Perpus |
Date Deposited: | 14 May 2011 03:02 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:48 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2399 |
Actions (login required)
View Item |