PEMBELAJARAN MENCETAK BAGI SISWA KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PURWOGONDO KALINYAMATAN JEPARA
Lainufara , 2401404022 (2010) PEMBELAJARAN MENCETAK BAGI SISWA KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PURWOGONDO KALINYAMATAN JEPARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PEMBELAJARAN MENCETAK BAGI SISWA KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 PURWOGONDO KALINYAMATAN JEPARA)
- Published Version
Download (3MB) | Preview |
Abstract
Dalam pendidikan seni rupa, aktivitas pembelajaran mencetak merupakan kegiatan yang memiliki peranan penting bagi pengembangan kepribadian anak yang berkenaan dengan kreativitas dan imajinasi serta inovasi dalam rangka menciptakan karya-karya baru yang bebas. Tujuan mencetak adalah melatih jiwa mengungkapkan imajinasi, sehingga dapat mengenal lingkungannya dengan lebih baik dan terampil menurut unsur-unsur rupa berdasarkan kaidah-kaidah desain dan dalam menggunakan teknik-teknik mencetak. Berdasarkan hal tersebut permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimanakah proses pembelajaran mencetak di SD Negeri 1 Purwogondo Kalinyamatan Jepara, (2) bagaimana hasil gambar siswa SD Negeri 1 Purwogondo Kalinyamatan Jepara dari pembelajaran mencetak, dan (3) apakah yang menjadi faktor-faktor determinan dalam pelaksanaan pembelajaran mencetak di SD Negeri 1 Purwogondo Kalinyamatan Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk deskriptif. Sasaran dalam penelitian ini adalah: keseluruhan siswa kelas II, guru kelas II, kepala sekolah, serta sarana dan prasarana di SD Negeri 1 Purwogondo. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas II karena pada anak usia kelas II SD merupakan masa suburnya kreativitas sehingga perlu didorong supaya dapat berkembang secara optimal. Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri 1 Purwogondo Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara Propinsi Jawa Tengah. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah : (1) observasi, (2) wawancara, dan (3) dokumentasi. Adapun langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini ialah : (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran seni rupa : Pelajaran seni rupa mempunyai alokasi waktu 2 (dua) jam pelajaran dengan alokasi waktu setiap jamnya 35 menit, terbagi beberapa kegiatan yang ditempuh, yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Tahap pelaksanaannya: (1) anak diberi pengarahan oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan mencetak, (2) anak menyiapkan peralatan untuk mencetak sesuai dengan pembagian tugas dari guru, dan memulai kegiatannya dengan teknik yang sudah dijelaskan oleh guru, (3) setelah selesai, karya menggambar cetak dikeringkan di tempat yang aman. Dari hasil penilaian kegiatan mencetak anak, hasil karya dapat dikategorikan menjadi sangat baik, baik, dan cukup baik. Hasil karya anak dapat dianalisis: (1) dalam kategori sangat baik sebagian besar garis-garis yang dibentuk cukup bervariasi. Warna yang ditampilkan beragam, dan mempunyai harmoni serta keseimbangan; (2) dalam kategori baik garis yang dibentuk cukup bervariasi pula, warna yang ditampilkan hanya dua jenis saja, dan mempunyai harmoni serta keseimbangan; (3) pada kategori cukup garis kurang bervariasi warna yang ditampilkan monotone, dan harmoni serta keseimbangan kurang baik. Penilaian yang digunakan guru kelas adalah penilaian hasil karya dan proses kerja. Ada beberapa determinan dalam proses kegiatan mencetak di Sekolah Dasar Negeri 1 Purwogondo. Faktor determinan tersebut ialah: (1) Pemahaman guru kelas tentang menggambar cetak sudah cukup baik, tetapi beliau kurang mampu mengelompokkan teknik-teknik dalam menggambar cetak. (2) Minat masingmasing siswa terhadap menggambar cetak beragam, ada yang antusias dan ada yang kurang antusias, (3) Terdapat anak yang kurang berbakat namun usahanya besar dan sebaliknya, ada anak yang berbakat namun usahanya kecil, (4) Kepala sekolah SD telah memberikan sarana dan prasarana yang cukup lengkap, (5) Guru kelas yang dengan sabar membimbing, mengarahkan dan memberi motivasi kepada anak, (6) Anak memiliki motivasi yang baik dalam menerima informasi dari guru, (7) Kepala sekolah SD kurang memperhatikan proses pembelajaran seni budaya dan keterampilan karena sibuk dengan rapat-rapat yang diadakan oleh kantor kecamatan. Berdasarkan hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri 1 Purwogondo Kalinyamatan Jepara, peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) dalam proses pembelajaran seni budaya dan keterampilan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kalinyamatan Jepara sebaiknya guru kelas lebih banyak mempelajari buku-buku tentang seni budaya dan keterampilan, sehingga guru dapat lebih baik dalam menguasai materi untuk diajarkan kepada siswa, (2) pelajaran seni budaya dan keterampilan hendaknya diberikan pada jam-jam pertama, dan (3) pihak sekolah hendaknya mendirikan ruang pameran yang permanen untuk memajang karya anak dan menyimpan karya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | mencetak, proses, hasil, faktor determinan. |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 11 May 2011 08:05 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:46 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2343 |
Actions (login required)
View Item |