KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN EMPAT SIKLUS PENGANGGARAN
Dwi Wahyu Wijayanti, 7211411072 (2015) KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN EMPAT SIKLUS PENGANGGARAN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (970kB) | Preview |
Abstract
Kinerja keuangan pemerintah daerah di Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya temuan pemeriksaan pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa ada sebanyak 343 kasus yang berdampak finansial, sehingga diperlukan suatu pengelolaan keuangan yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengelolaan keuangan yang baik diawali dengan suatu penganggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku pula. Penganggaran terdiri dari empat siklus, yaitu tahap perencanaan, tahap persetujuan, tahap pelaksanaan, dan tahap pertanggungjawaban. Kinerja keuangan pada penelitian ini dilihat dari empat siklus penganggaran. Teori keagenan menunjukkan bahwa dengan pengelolaan keuangan pemerintah daerah yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dapat menguatnya tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik oleh organisasi sektor publik. Akuntabilitas dan transparansi publik untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat (principal) kepada pemegang amanah (agent). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan mengan alisis empat siklus penganggaran dimana setiap siklus diwakili oleh indikator-indikator (PAD, likuiditas, belanja daerah, dan temuan audit). Sampel dalam penelitian ini adalah 33 pemerintah provinsi di Indonesia untuk tahun anggaran 2011-2012, sehingga jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 66 LHP namun yang dapat diteliti sebanyak 65 LHP. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 dan 2 diterima, likuiditas berpengaruh terhadap PAD yang ditunjukkan dengan nilai t-statistic sebesar 1,929 lebih besar dari 1,65 (α = 10%). PAD berpengaruh terhadap belanja daerah yang ditunjukkan dengan nilai t-statistic sebesar 13,379 lebih besar dari 2,58 (α = 1%). Sedangkan hipotesis 3, 4, dan 5 ditolak, likuiditas tidak berpengaruh terhadap belanja daerah ditunjukkan dengan nilai t-statistic sebesar 0,001 lebih kecil dari 1,65 (α = 10%). Belanja daerah tidak berpengaruh terhadap temuan audit yang ditunjukkan dengan nilai t-statistic sebesar 0,856 lebih kecil dari 1,65 (α = 10%). PAD tidak berpengaruh terhadap temuan audit yang ditunujukkan dengan nilai t-statistik sebesar 0,167 lebih kecil dari 1,65 (α = 10%). Untuk lebih menggali potensi sumber daya di daerah agar sumber penerimaan meningkat dan meningkatkan kemandirian daerah. The financial performance of local governments in Indonesia is still low. This is evidenced by the many findings still checks in 2012 which stated that there were 343 cases of the financial impact, so we need a good financial management and in accordance with the regulations in force. Good financial management starts with a budget that is in accordance with the applicable regulations as well. Budgeting consists of four cycles, i.e. planning stage, agreement stage, implementation stage, and accountability stage. Financial performance in this study views of four budget cycles. Agency theory indicates that the local government financial management in accordance with applicable regulations can strengthen the demands of public accountability implementation by the public sector organization. Public accountability and transparency to improve public trust (principal) toward the mandate holder (agent). The purpose of this research is to examine and to analyze the four budget cycles where each cycle is represented by the indicators (PAD, liquidity, regional expenditure, and audit finding). The sample in this study were 33 provinces in Indonesia for fiscal year 2011-2012, so that the overall number of samples in this study were 66 LHP but that can be researched as much as 65 LHP. The data analysis method used in this research is the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of this research indicate that hypothesis 1 and 2 are accepted, liquidity affect the PAD as indicated by the value of the t-statistic of 1,929 greater than 1,65 (α = 10%). PAD affect the regional expenditure as indicated by the value of the t-statistic of 13,379 greater than 2,58 (α = 1%). While the hypothesis 3, 4 and 5 are rejected, liquidity is not affect the regional expenditure as indicated by the value of the t-statistic of 0,001 smaller than 1,65 (α = 10%). Regional expenditure is not affect the audit finding which indicated by the value of the tstatistic of 0,856 smaller than 1,65 (α = 10%). PAD is not affect the audit finding which indicated by the value of the t-statistic of 0,167 smaller than 1,65 (α = 10%). To better recognize the potential of local resources so increase revenue sources and increase the independence of the region.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kinerja Keuangan, PAD, Likuiditas, Belanja Daerah, Temuan Audit. Financial Performance, PAD, Liquidity, Regional expenditures, Audit Findings |
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions |
Fakultas: | Fakultas Ekonomi > Akuntansi, S1 |
Depositing User: | cahyo fajar unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 20:33 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 20:33 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22305 |
Actions (login required)
View Item |