SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI DARI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM MENGGUNAKAN KANAMISIN


Aisyah, 4411410026 (2015) SELEKSI IN VITRO EKSPLAN SETENGAH BIJI KEDELAI DARI VARIETAS TAHAN TANAH KERING MASAM MENGGUNAKAN KANAMISIN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 4411410026-S.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat namun lahan pertanian subur semakin menyempit. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kedelai yaitu, dengan memanfaatkan lahan kering masam sebagai lahan pertanian. Kendala budidaya kedelai di lahan kering masam adalah hasil produksi yang rendah, sehingga perlu adanya varietas kedelai tahan tanah kering masam. Perakitan varietas tahan tanah kering masam dapat dilakukan dengan teknik transformasi genetik. Tahap-tahap transformasi genetik adalah infeksi, kokultivasi, seleksi, regenerasi dan aklimatisasi. Seleksi pra transformasi dapat memudahkan orang yang akan melakukan transformasi, dengan mengetahui konsentrasi antibiotik yang optimal sehingga dapat mengefisienkan proses seleksi pasca transformasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi kanamisin yang optimal, dan dosis lethal kanamisin, serta mengamati respon eksplan setengah biji kedelai dari varietas tahan tanah kering masam. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2014. Eksplan yang digunakan adalah setengah biji. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor: yaitu konsentrasi kanamisin (0 mg/L, 50 mg/L, 100 mg/L, 150 mg/L, dan 200 mg/L), dan varietas kedelai tahan tanah kering masam (Gepak kuning, Tanggamus, Gema, Grobogan, dan Burangrang). Parameter yang diamati adalah: hari muncul tunas, jumlah eksplan yang tumbuh tunas, jumlah tunas yang tumbuh, dan jumlah eksplan yang hidup. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi kanamisin 100 mg/L menghasilkan banyak eksplan yang bertunas dan banyak tunas yang terbentuk walaupun dalam cekaman antibiotik yang ketat. Meskipun media sudah ditambahkan BAP 4 mg/L namun tidak langsung membentuk tunas, karena energi digunakan untuk mengatasi cekaman. Berdasarkan LD50 (Lethal Dosis 50%) setiap varietas memiliki sensitivitas yang berbeda. Varietas Grobogan sensitif pada konsentrasi 100 mg/L, varietas Gema, Gepak Kuning, dan Tanggamus sensitif pada konsentrasi 150 mg/L, sedangkan varietas Burangrang sensitif pada konsentrasi 200 mg/L. Konsentrasi kanamisin yang optimal untuk kedelai varietas tahan tanah kering masam adalah 100 mg/L. Meningkatnya konsentrasi kanamisin menyebabkan penundaan munculnya tunas, penurunan jumlah tunas, jumlah eksplan yang bertunas, dan jumlah eksplan hidup.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kanamisin, kedelai, seleksi in vitro
Subjects: Q Science > QK Botany
S Agriculture > SB Plant culture
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Biologi, S1
Depositing User: muhamad slamet unnes
Date Deposited: 13 Nov 2015 08:38
Last Modified: 13 Nov 2015 08:38
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22048

Actions (login required)

View Item View Item