BENTUK DAN POLA GARAP SERTA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER CAMPURSARI SMP NEGERI 2 GUNEM KABUPATEN REMBANG
Suhardi, 2501914023 (2015) BENTUK DAN POLA GARAP SERTA PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER CAMPURSARI SMP NEGERI 2 GUNEM KABUPATEN REMBANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Campursari merupakan salah satu cabang seni musik yang unik karena musik ini memadukan dua instrumen yang berbeda, yaitu pentatonik dan diatonik. Lagu Campursari pada umumnya berasal dari gendhing Jawa, langgam, keroncong dan dhangdhut, sehingga bentuk dan pola garapnya sangat beragam. SMP Negeri 2 Gunem berani mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Campursari, membuat penulis tertarik mengadakan penelitian disini. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah Bentuk garapnya, 2) Bagaimanakah Pola garapnya, 3) Bagaimanakah Proses Pembelajaran Campursari ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui:1) Bentuk Garap, 2) Pola Garap, dan 3) Proses Pembelajarannya. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang dapat digunakan sebagai masukan bagi guru, sekolah, masyarakat dan kurikulum untuk peningkatan dan pengembangan mutu pelaksanaan ekstrakurikuler di SMP. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan musikologi, karawitanologi, dan pendidikan. Metode pendekatannya adalah kulitatif deskriptif. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen untuk mendukung penelitian. Data yang terkumpul kemudian direduksi (disederhanakan), diverifikasi, dan dideskripsikan dalam bentuk kata- kata. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Bentuk garap Campursari SMP Negeri 2 Gunem menggunakan teknik garap karawitan yang menonjolkan instrumen gamelan. Instrumen musik diatonis teknik permainannya mengikuti teknik gamelan. Cara memainkan bass mengacu pada teknik permainan slethem dan kempul, keyboard lebih banyak difungsikan sebagai pengganti bonang. Kendhang ciblon digunakan untuk menggarap lagu lancaran, ladrang dan langgam, sedangkan kendhang jaipong digunakan untuk menggarap lagu yang berbentuk dhangdhut. 2) Pola garap lagu langgam, lagu bait 1 digarap irama 1, bait 2 dan refrain digarap irama rangkep hingga selesai, dilanjutkan interlude, keyboard biasanya memainkan melodi seperti lagu bait ke 4. Pada putaran lagu ke dua, lagu bait 1 dan 2 digarap dalam irama rangkep, ketika masuk reff digarap irama dhangdhut. Masuk lagu bait ke 4 kembali ke irama rangkep, kemudian ending digarap seperti over gang pada keroncong.(3)Pembelajaran ekstrakurikuler Campursari dilaksanakan dua kali dalam satu minggu, pelaksanaannya dipandu oleh dua orang pelatih, dengan menggunakan metode, audition (pendengaran) dan metode drill (latihan). Hasil kegiatan, siswa dapat bermain Campursari dengan baik, dan memiliki sikap yang santun pada orang tua, terutama pada guru. Saran peneliti, bentuk dan pola garap Campursari berhubungan erat dengan teknik permainan karawitan, oleh karena itu perlu hati-hati dalam menentukan bentuk dan pola garapnya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | CAMPURSARI |
Subjects: | M Music and Books on Music > M Music |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik) |
Depositing User: | sumarsono mahasiswa unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 08:18 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 08:18 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/22039 |
Actions (login required)
View Item |