PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI AKAD SIMPANAN MUDHARABAH (Studi Pada BMT Ben Taqwa)
Raden Patria Danu Negara , 8111411182 (2015) PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI AKAD SIMPANAN MUDHARABAH (Studi Pada BMT Ben Taqwa). Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG .
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil bawah golongan ekonomi lemah dengan berlandaskan sistem ekonomi syariah yang berbentuk badan hukum Koperasi. BMT dalam akad simpanan mudharabah memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana simpanan dan memberikan bagi hasil setiap bulannya kepada anggota shohibul maal. Saat kewajiban BMT tersebut tidak dapat dilaksanakan maka BMT telah melakukan wanprestasi kepada para anggota (shohibul maal). Wanprestasi tersebut terjadi pada BMT Ben Taqwa sehingga para anggotanya melaporkan BMT Ben Taqwa kepihak Kepolisian yang mengakibatkan ditetapkanya General Manager dan Bendahara sebagai tersangka serta ditutupnya BMT Ben Taqwa. Namun pada akhirnya sengketa wanprestasi tersebut dapat diselesaikan secara damai dengan mediasi sehingga BMT Ben Taqwa dapat beroperasi kembali. Pokok masalah yang menarik untuk diteliti yaitu faktor-faktor apasajakah yang menjadikan penyebab sengketa wanprestasi yang dilakukan BMT Ben Taqwa kepada anggota shohibul maal dan cara penyelesaian sengketa wanprestasi antara anggota shohibul maal dengan BMT Ben Taqwa dengan cara mediasi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis dengan metode wawancara yang dilakukan kepada pengurus dan anggota BMT Ben Taqwa serta Tim Penyehatan yang merupakan mediator penyelesaian sengketa sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan dan dokumen sebagai data sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengurus BMT Ben Taqwa tidak dapat melakukan prestasinya dikarenakan faktor likuiditas, miss manajemen, kesalahan kebijakan dan penyimpangan keuangan. Penyelesaian sengketa dilakukan dengan cara mediasi setelah persoalan ini sempat dilaporkan kepada kepolisian. Dengan mediasi yang dilakukan tersebut sehingga terjadi islah diantara para pihak serta dapat diselenggarakannya RALB (Rapat Anggota Luar Biasa). Mediasi yang dilakukan untuk menyelesaikan sengketa tersebut dibagi menjadi 4 tahapan yaitu pra islah, islah, perbaikan-perbaikan dan RALB (Rapat Anggota Luar Biasa). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sengketa wanprestasi yang terjadi karena BMT Ben Taqwa dalam menjalakan usahanya tidak mengikuti ketentuan-ketentuan yang diatur pada Undang-Undang No 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Sehingga BMT Ben Taqwa mengalami kegagalan dalam usahanya yang mengakibatkan ketidakmampuan BMT Ben Taqwa melakukan prestasinya dam sengketa yang terjadi antara BMT dengan anggota shohibul maal dapat diselesaikan melalui jalur non litigasi
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BMT, Shohibul Maal, Wanprestasi, Mudharabah |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | rizqi mulyantara unnes |
Date Deposited: | 13 Nov 2015 04:20 |
Last Modified: | 13 Nov 2015 04:20 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21972 |
Actions (login required)
View Item |