SARUNG TENUN ATBM (ALAT TENUN BUKAN MESIN) DI DESA WANAREJAN UTARA KABUPATEN PEMALANG: KAJIAN ASPEK MOTIF DAN PROSES PRODUKSI
Bravura Prima Taqwa, 2401410065 (2014) SARUNG TENUN ATBM (ALAT TENUN BUKAN MESIN) DI DESA WANAREJAN UTARA KABUPATEN PEMALANG: KAJIAN ASPEK MOTIF DAN PROSES PRODUKSI. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Kerajinan sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang merupakan industri kecil rumah tangga yang masih menggunakan teknik tenun tradisional dalam proses pembuatannya. Walaupun masih menggunakan teknik tenun tradisional, produk yang dihasilkan memiliki kualitas unggul dan motif yang diciptakan memiliki ciri khas.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah:(1) bentuk motif sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang; (2) proses produksi sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang; dan (3) Faktor-faktor pendukung dan kendala apakah yang dihadapi pengusaha maupun perajin sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang dalam mengembangkan motif dan proses produksi. Sesuai dengan permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berusaha mengetahui, memahami dan menjelaskan bentuk motif dan proses produksi kerajinan sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang, berikut faktor-faktor pendukung dan kendala yang dihadapinya. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang telah diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk motif sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara terdapat dua bagian yaitu bagian motif utama dan bagian motif pendukung atau tumpal yang di dalamnya terdapat berbagai macam bentuk motif, yang terdiri dari bentuk motif geometris dan motif hias tumbuh-tumbuhan (flora). Pada sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara juga memiliki bentuk motif yang menjadi ciri khas, yaitu bentuk motif tikeran. Namun tidak semua jenis sarung tenun ATBM yang dibuat di Desa Wanarejan Utara terdapat motif tikeran. Proses produksi sarung tenun ATBM melalui empat tahapan yang di dalamnya terdapat 30 proses pengerjaan. Faktor pendukung industri sarung tenun ATBM di Desa Wanarejan Utara di antaranya adanya pembinaan, tenaga ahli profesional, jumlah karyawan, jumlah mesin, bahan baku, cuaca, dan modal, sedangkan kendala yang dihadapi pengusaha maupun perajin yaitu kurangnya tenaga profesional, keterlambatan pemasokan benang, modal kurang, cuaca, pemasaran yang masih dimonopoli, dan proses produksi yang terlalu lama. Saran yang diberikan adalah: (1) perlu adanya peningkatan kualitas dari aspek motif maupun proses produksi; (2) perlu adanya pembinaan agar tercipta tenaga kerja profesional; (3) Hendaknya dinas maupun instansi yang terkait sering mengadakan pameran tekstil maupun seni kriya, sebagai wawasan apresiasi sarung tenun ATBM; (4) Perlu adanya publikasi mengenai sarung tenun ATBM;
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sarung Tenun ATBM, Kajian Aspek Motif dan Proses Produksi |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | nur fatihah unnes |
Date Deposited: | 12 Nov 2015 08:33 |
Last Modified: | 12 Nov 2015 08:33 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21537 |
Actions (login required)
View Item |