IMPLEMENTASI MODEL ADVANCE ORGANIZER DAN MODEL PBL BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VII
Viky Oktiwulan, 4101411056 (2015) IMPLEMENTASI MODEL ADVANCE ORGANIZER DAN MODEL PBL BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK KELAS VII. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang diajar menggunakan model Advance Organizer dan model PBL berbantuan kartu masalah lebih efektif dari kemampuan komunikasi matematik peserta didik kelas kontrol dan mengetahui kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang diajar menggunakan model Advance Organizer berbantuan kartu masalah lebih efektif dari kemampuan komunikasi matematik peserta didik yang diajar menggunakan model PBL. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 27 Semarang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang terpilih yaitu kelas VII D sebagai kelas eksperimen 1 dengan model Advance Organizer, kelas VII B sebagai kelas eksperimen 2 dengan model PBL, kelas VII C sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung, dan kelas VII A sebagai kelas uji coba. Metode pengumpulan data meliputi: metode dokumentasi, metode tes, dan metode observasi. Analisis data yang digunakan adalah uji proporsi dan uji dua rata-rata. Hasil penelitian diperolehrata-rata hasil tes kemampuan komunikasi matematik peserta didik kelas eksperimen 1 adalah 78,562; kelas eksperimen 2 adalah 80,562; dan kelas kontrol adalah 70,968. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran kelas eksperimen 1 adalah 77,31% (kriteria baik), kelas eksperimen 2 adalah 78,12% (kriteria baik), dan kelas kontrol adalah 74,996% (kriteria baik). Jadi rata-rata persentase aktivitas guru kelas eksperimen 1, eksperimen 2, dan kelas kontrol sama serta mencapai kriteria baik. Rata-rata persentase keaktifan peserta didik kelas eksperimen 1 adalah 76,041% (kriteria baik), kelas eksperimen 2 adalah 80,208% (kriteria baik), dan kelas kontrol adalah 70,833% (kriteria baik). Ratarata persentase keaktifan peserta didik kelas eksperimen 2 lebih tinggi daripada presentase keaktifan peserta didik kelas eksperimen 1 dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa (1) kemampuan komunikasi matematik peserta didik dengan model Advance Organizer berbantuan kartu masalah lebih efektif daripada kemampuan komunikasi matematik peserta didik pada kelas kontrol, (2) kemampuan komunikasi matematik peserta didik dengan model PBL berbantuan kartu masalah lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematik peserta didik pada kelas kontrol, (3) kemampuan komunikasi matematik peserta didik dengan model Advance Organizer berbantuan kartu masalah tidak lebih efektif daripada kemampuan komunikasi matematik peserta didik dengan model PBL berbantuan kartu masalah.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Advance Organizer, PBL, Kemampuan Komunikasi Matematik. |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1 |
Depositing User: | suprianto mahasiswa unnes |
Date Deposited: | 12 Nov 2015 07:23 |
Last Modified: | 12 Nov 2015 07:23 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21482 |
Actions (login required)
View Item |