IMPLEMENTASI PROBLEM SOLVING LABORATORY SEBAGAI MODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KESETIMBANGAN BENDA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2007/2008
Nurul Mustafit , 4201404012 (2009) IMPLEMENTASI PROBLEM SOLVING LABORATORY SEBAGAI MODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KESETIMBANGAN BENDA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2007/2008. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (IMPLEMENTASI PROBLEM SOLVING LABORATORY SEBAGAI MODEL KEGIATAN LABORATORIUM BERBASIS INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KESETIMBANGAN BENDA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA SEMESTER II TAHUN AJARAN 2007/2008)
- Published Version
Download (763kB) | Preview |
Abstract
Kegiatan laboratorium merupakan salah satu cara untuk memotivasi mahasiswa dalam belajar fisika. Kegiatan laboratorium di Jurusan Fisika FMIPA UNNES dilaksanakan secara verifikasi laboratorium. Verifikasi laboratorium merupakan kegiatan laboratorium berdasarkan panduan atau cara kerja yang ada pada buku panduan praktikum. Inovasi kegiatan laboratorium berdasarkan problem solving laboratory (PSL) dapat meningkatkan penguatan konsep fisika dasar dan keterampilan problem solving mahasiswa. Inovasi penelitian ini dilakukan dengan mengimplementasikan PSL sebagai model kegiatan laboratorium berbasis inquiry. Penelitian pengembangan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep kesetimbangan benda dan mendapatkan petunjuk kegiatan laboratorium fisika berbasis Inquiry dengan metode PSL. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika UNNES dengan subjek penelitian adalah mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNNES Rombel I tahun ajaran 2007/2008. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 39 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep kesetimbangan benda yang signifikan dari kondisi awal dengan skor rata-rata 6,97 menjadi skor rata-rata 8,05. dan skor akhir dari penelitian ini rata-rata 92,64. Hal ini dibuktikan pada uji peningkatan pemahaman konsep dengan diperoleh t hitung = 4,32 dan t tabel = 1,70. t hitung > t tabel sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Pada aspek psikomotorik prosentase yang paling tinggi adalah pada indikator kreatifitas merangkai alat-alat praktikum sebesar 79%. Pada aspek afektif prosentase terbesar pada indikator kehadiran tepat waktu yaitu 95%. Penelitian telah menghasilkan beberapa petunjuk kegiatan laboratorium yang dibuat sendiri oleh mahasiswa praktikan yang telah sesuai dengan metode PSL yang berbasis inquiry.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Problem Solving Laboratory, Inquiry, Kesetimbangan benda |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools Q Science > QC Physics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Fisika, S1 |
Depositing User: | Users 98 not found. |
Date Deposited: | 05 May 2011 00:32 |
Last Modified: | 25 Apr 2015 04:41 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/2138 |
Actions (login required)
View Item |