PEMANFAATAN BONGGOL BAMBU SEBAGAI SENI KERAJINAN DI DESA JAMBUKULON KLATEN
Muhamad Arifin, 2401410024 (2015) PEMANFAATAN BONGGOL BAMBU SEBAGAI SENI KERAJINAN DI DESA JAMBUKULON KLATEN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (2MB) | Preview |
Abstract
Kreativitas mampu mengubah hal yang biasa menjadi unik dan memiliki nilai jual. Bonggol bambu yang selama ini oleh masyarakat dianggap tidak memiliki nilai ekonomi, saat ini oleh warga Desa Jambukulon dijadikan kerajinan yang unik dan bernilai ekonomi yang tinggi. Pemikiran tersebut menarik untuk diteliti lebih mendalam. Pembuatan kerajinan tersebut melalui berbagai langkah. Proses penciptaan kerajinan bonggol bambu ini menarik untuk diteliti. Kerajinan bonggol bambu yang memiliki nilai estetis juga menarik untuk dikaji. Rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: (1) bagaimana latar belakang munculnya kerajinan bonggol bambu di desa Jambukulon?, (2) bagaimana proses penciptaan kerajinan bonggol bambu?, (3) bagaimana nilai estetis yang terdapat dalam karya seni kerajinan bonggol bambu di desa Jambukulon?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Data dianalisis dengan pendekatan formal. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data dilakukan melalui analisis formal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang melatar belakangi muncuknya kerajinan bonggol bambu di desa jambukulon adalah Bapak Daryono. Pemikiran kreatifnya muncul secara tidak sengaja ketika melihat bonggol bambu yang mirip dengan tubuh binatang bebek. Kerajinan ini mulai berkembang pada tahun 2005. Sejalan dengan berkembangnya kerajinan bonggol bambu, Daryono mulai mendirikan rumah usaha yang diberi nama “Wahyu Handy Craft”. Melalui rumah usaha tersebut warga sekitar Daryono belajar untuk membuat kerajinan bonggol bambu. Proses pembuatan kerajinan bonggol bambu melalui beberapa tahap seperti persiapan, penciptaan dan finishing. Persiapan dilakukan dengan pemantapan ide, persiapan bahan dan persiapan alat. Pembuatan kerajinan meliputi pembuatan bagian, bagian kerajinan yang kemudian dirangkai menjadi satu. Tahap finishing memiliki dua paham. Paham pertama kerajinan dikatakan jadi ketika sudah melelui tahap pelapisan vernis. Karya yang dilapisi vernis biasanya untuk kalangan lokal. Paham yang kedua, karya dikatakan jadi ketika sudah dirangkai menjadi satu kesatuan dan dihaluskan. Karya yang mempertahankan keaslian bahan tanpa pelapisan vernis biasanya untuk pasar ekspor. Nilai estetis yang ada pada kerajian bonggol bambu cukup tinggi. Penerapan unsur- unsur seni dan prinsip desain disampaikan dengan baik dan penuh perhitungan. Saran yang direkomendasikan yaitu meliputi: (1) disarankan tidak terpaku pada pasar ekspor, (3) hubungan kerja antara pemilik usaha dengan pekerja harus terus dijaga, (3) diharapkan mulai memikirkan bahan alternatif, (4) pemerintah diharap memberi bantuan baik modal maupun penyuluhan, (5) pemerintah diharapkan membantu penghijauan kembali tumbuhan bambu agar siklusnya tidak terganggu.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kreativitas, Industri Kreatif, Akar Bambu |
Subjects: | N Fine Arts > NX Arts in general |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | sumarsono mahasiswa unnes |
Date Deposited: | 11 Nov 2015 14:37 |
Last Modified: | 11 Nov 2015 14:37 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21092 |
Actions (login required)
View Item |